About This Blog

Sekapur Sirih dari Mas Anom.


Halo saudara, Saya Raden Anom Prakoso S.Sn. Anda siapa ? Saya dulu kurang terkenal, dan untungnya sekarang juga.


Saya adalah seorang mahasiswa S1 ( Sekarang sudah sarjana ) jurusan Film di sebuah institusi di Jakarta kota bar-bar tersayang milik kita semua. Dimana aturan di kota ini adalah melanggar aturan. Dari sempitnya jarak antar manusia di Jakarta, saya sempat melahirkan sebuah tokoh untuk menambah kesemerawutan ibu kota. Saya beri nama Darius Usman.


Darius dilahirkan dari sebuah qoute dari filsuf besar Yunani.


" Satu hal yang aku tahu, aku tidak tahu apa-apa."


Darius gemar berkeliling dunia bersama saya untuk sekedar bertanya, mempertanyakan, memberi pertanyaan, bertanya-tanya dan tertanya. Tulisan dalam cerita ini sangat menyalahi kaidah penulisan karya sastra, baik dari penulisan tanda baca, ejaan, konten, etika, dan penggunaan istilah. Karena Darius dan saya tidak mau dianggap sebagai orang berintelejensi tinggi, ya walaupun pada dasarnya tidak juga. Cara membaca blog ini adalah membuka pikiran anda seluas-luasnya, jangan terlalu serius namun jangan pula tidak serius.


Salam dari orator minim pendengar !

Merdeka! ( kata siapa ? )

Jumat, 17 Desember 2010

Darius Usman, Keluhan Karyawan

Aku punya teman, ah ah ah,teman seperjuangan ah ah ah, namanya darius usman, ah ah ah, alkisah saya sedang malas berjalan-jalan bersama Darius. Maka saya undanglah Darius untuk ke rumah. "Ting tong" kata Darius dari luar, karena saya tidak punya bell. Jadi harus manual. " Hei siapa kamu ?" tanya saya. " Ini Sophan Sophiaan ! " kata Darius. Maka saya suruh dia masuk agar hal percuma ini tidak bertambah panjang.
Darius menanyakan kabar saya, kok sudah lama tidak menulis kegiatannya mengelilingi dunia. " Ah aku sedang mencoba bekerja kantoran, biar ada alasan tampli necis.", kataku cepat. Iya bagi anda yang belum tahu saya sekarang sedang bekerja sebagai music illustrator. Saya bekerja di sebuah perusahaan asing asal Korea Selatan yang menjual panci dan jemuran yang kataya "revolusioner" untuk membayar semua karyawannya. Ah tidak hanya untuk karyawannya, sebenernya untuk membuat perut mereka bertambah gendut dengan memeras yang dinamakan " karyawan" -menurut saya lebih sebagai buruh-.
Darius bertanya kepada saya, kok kamu banya sekali mengeluh ? . "Haah..", saya mengeluh lagi tapi kali ini sembari menghela nafas. Darius mungkin sisa hidupku memang akan dipakai untuk mempertanyakan kenapa semuanya begitu sulit dan amburadul di negaraku ini?. Dari sanalah aku akan berusaha sedikit melepaskan diri dari dogma orang indonesia yang merugikan, dan semoga aku bisa turut melepaskan mereka. Seandainya Otong Koil kenal sama saya mungkin dia sudah ajak saya jadi gitarisnya yang baru. HAHAHAHA ( semoga tulisan ini nyangkut di google engine dan dia baca ). " Sudahlah yus, kita ke rumah Pak Marah saja, saya mau beli pulsa."

" Oke.", jawab darius.

Disana Pak Marah terlihat jauh lebih batak dari hari kemarin. Dia sedang duduk naik satu kaki, melihat Metromini kebanggannya. Pak Marah tampak sabar hari itu, tapi mukanya tidak. Jadi yang manakah yang benar?, ngga tau saya. Darius menyapa terlebih dahulu, saya kemudian tidak. Pak Marah tampak gembira kami datang, sudah lama tidak ada yang membeli pulsa pada dia, karena dia buka toko beras.

Darius : " Teman saya mau beli pulsa nih pak."
Marah : " pulsa apa yus? lama kau tak kesini."
Darius : " bapak juga lama ngga kesana. Pulsa prihatin pak, saingannya simpati."
Marah : " Isi berapa yus ?elektrik tak apa kan ?"
Darius : " alhamdulillah udah 4 bulan pak, doakan ya pak moga-moga jadi anak yang tahan setrum elektrik."
Marah : " hah iya, monyet kau. "
Darius : " Pak teman saya sedang bersusah hati."
Marah : " Janganlah kau bersusah hati, tak ada gunanya." ( kaya lagu )
Anom : " Pak kenapa kerja kantoran itu yang jilat pantat yang menang?"
Marah : " Kalau kau jilat ketek masam pasti rasanya. Sebenarnya itu mungkin karena kultur raja-rakyat itu terlalu mendarah daging nom."
Anom : " hmm.. "
Marah : " apalah bedanya perusahaan dengan kerajaan? Boss ato komisaris kau itu raja. Hirarkinya sama. Kau hanya pelayan. "
Marah : " Kalau kau tak suka nom, buatlah kerajaan sendiri, jangan mengeluh di kerajaan orang, apa yang kau harapkan?"
Marah : " aku yakin nalarmu bisa mengenal betul negaramu ini, tak pantas orang seperti kau mengeluh."
Anom : " bapak kenal saya udah lama ya?"

Marah lalu tiba-tiba menghilang.Misterius.

Anom termenung, diam ia kaku kakinya tak bisa bergerak, lemas lunglai lututnya, oh ternyata kakinya kesemutan. Akhir-akhir ini dia sering kesemutan , katanya terlalu sering makan masakan padang. Aku yang menulis sekarang, biarlah si anom yang di marahin Pak Marah. Gantian. :P

Selasa, 12 Oktober 2010

Darius Usman, tatanan masyarakat medeni.

Aku punya teman, ah ah ah, teman seperjuangan, ah ah ah, namanya Darius Usman. Alkisah Darius sedang tersesat di gunung merapi. Dia mengikuti kegiatan pencinta alam dan vety vera ( MAPALAVE ), namun dalam pelaksanaannya sifat keingintahuan yang berlebih membuat dia tersesat lahir batin di dalam hutan.Oh Darius, aku pun termasuk yang sedang tersesat sekarang.

aiwehlbl3827ljhsbd cbsllaug&*%&^@VBC0hc00*&TCO@bO*&@gc{@|C@{8HC:JCb dan inilah tulisan dari orang yang tersesat. Darius berlajan tak tentu arah di hutan belantara bagaikan Pak Presiden periode 2004-2014. Disana, didekat pohon beringin tua itu, dia melihat seorang tua duduk diam tidak berdiri karena namanya duduk. Darius yang lapar dan haus mendekati pak tua itu, berharap dia juga tersesat dalam hutan dan merasakan lapar juga sehingga Darius punya teman berkeluh kesah.

Sebelum dia berbicara kepada pak tua, tak lupa dia nge-tweet dulu.

" Aduh lagi tersesat di hutan nih. "

Darius : " Pak Tua."
Pak Tua : " Siapa yang bilang saya tua?"
Darius : " Oh maaf pak, saya sedang tersesat. Apakah Bapak juga tersesat ?"
Pak Tua : " Aku sedang dalam jalan ketidaksesatan, aku seorang pertapa."
Anom : " Masih ada ya pak jaman sekarang pertapa di hutan ?"
Pak Tua : " HOH, siapa kamu ? tiba-tiba muncul."
Darius : "Maaf pak tua, dia penulisnya. by the way, pak tua sudah lama disini?"
Pak Tua : " Waktu terhenti ketika kita bersatu dengannya."
Darius : " Wah, ribet juga ya."

Darius mulai berbincang panjang lebar dengan tanggapan dan bahasan seadanya dengan pertapa itu. Mereka membahas wacana-abstraksi-dialektika-silogisme-idealistik kebangsaan ras manusia. Apa itu? Hanya pak tua yang tahu. Sebuah hasil dari proses panjang pertapaannya.

Menurutnya ada sebuah tatanan yang dapat dibentuk dalam masyarakat berdasarkan profesinya. Pak tua menekankan kata profesi, bukan karir. Profesi adalah sebuah representasi identitas dari manusia. Sedangkan karir adalah cara manusia untuk mencari nafkah, dan bukan berarti itu profesinya. Menurut hematnya yang boros, Pak Tua membuat tatatan masyarakat menjadi 5 lapis yang legit.
  1. Seniman ( bukan pekerja seni atau orang yang mengaku nyeni banget ).
  2. Sejarawan ( bukan sekedar orang yang umurnya tua saja ).
  3. Ilmuwan ( harus science , bukan ilmu kebatinan ).
  4. Saudagar ( barang-barang kebutuhan manusia saja bukan barang keinginan manusia ).
  5. Militer ( bukan militan ).
Hal itu dibelah berdasarkan penggunaan fasilitas tubuh yang utama. Seniman menggunakan Intuisi, yang berarti dia sangat erat kaitannya dengan unsur Yang Satu. Sejarawan menggunakan memori sebagai instrument utama, dia yang akan selalu mengingat hal baik dan buruk sebagai modal pertimbangan masyarakat. Ilmuwan menggunakan akal/logika/nalar seumur hidupnya, yang berarti menggunakan motor ragawi semaksimal mungkin. Saudagar menggunakan mulutnya sebagai instrument utama dagang. Militer menggunakan tangan dan kaki sebagai senjata utama. Susunan ini niscahya ( menurut Pak Tua ) akan menjadikan masyarakat madani bukan medeni (medeni=nakutin dalam bahasa Jawa ).

Darius : "Apakah negaraku Indonesyong ( Indonesia Hamsyong ) akan menjadi masyarakat madani ?"
Pak Tua : " Susah rasanya, negaramu itu lebih suka militer yang memimpin negara. Maka hamsyong lah negaramu."
Darius : " Baiklah pak, terima kasih atas pencerahan bernegaranya. Hamba undur diri."
Pak Tua : " Kebetulan anak saya juga sudah menjemput, saya libur saat weekend. "

Pak tua pergi dari bawah pohon, dijemput Range Rover kesayangannya.

Minggu, 10 Oktober 2010

Darius Usman, konsep hukuman korupsi


Aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, namanya Darius Usman. Alkisah darius sedang menjadi pengacara dalam sebuah persidangan pencurian buah kapuk senilai Rp.12.000,-. Darius yang bukan sarjana hukum membela Pak Min yang sangat kebingungan dengan bahasa dari Jaksa penuntut umum. Nada suaranya datar, kadangkala terbata karena air liurnya terminum, dan semua kata-kata dalam perundangan berputar dan tidak mungkin dimengerti oleh orang seperti Pak Min. Tapi bukankah bahasa hukum dibuat njelimet biar bisa menggiring orang-orang berpendidikan rendah seperti Pak Min?

Saya waktu itu menjadi panitera, karena saya terkenal dengan kecepatan mengetik di atas rata-rata walaupun tulisannya salah semua. Pak Min didakwa atas pencurian 14 kg buah kapuk dengan tuntutan hukuman 24 hari penjara. Darius sudah membela sebisanya dengan berdiri di depan Pak Min, agar jaksa tidak bisa melihat Pak min. Setelah itu masuklah Pak Min ke LP Cipinang.

Disana ada beberapa koruptor, koruptor kakap, dan ikan kakap disajikan asam manis , oh enak sekali. Darius mengunjungi Pak Min yang sudah tampak kurus. Sambil menunggu pak min yang sedang berolahraga sore, Darius berbincang dengan seorang penghuni lapas. Dia seorang koruptor. Dia dihukum 3 tahun untuk korupsi uang pengadaan sepeda fixie sebesar 540 juta rupiah. Darius lalu berbicara pada saya.

Darius : " Korupsi sama kaya pencuri ngga?"
Anom : " Sama sih, ngambil punya orang."
Darius : " Coba sebentar saya pikirkan. "
Anom : " Monggo juragan."

Darius meneguk air mineral, dan mulai berbicara lagi.

Darius : " 540 juta = 3 tahun, 12 ribu = 1 bulan. "
Anom : " Terus?"
Darius : " jika kita ikut perhitungan koruptor 540 juta = 3 tahun , maka jika mencuri 15 juta = 1 bulan. Tapi Pak Min mencuri 14 kg senilai 12 ribu kok hukumannya 1 bulan ?
Anom : " Kalo kita ikut perhitungan hukuman Pak Min?"
Darius : " ya bayangkan saja 12 ribu = 1 bulan, 144 ribu = 1 tahun. "
Anom : " Wah tahu gitu Pak Min suruh korupsi saja, rugi kalo yang kecil-kecil."
Darius : " Seandainya saya bisa rubah itu kitab hukup pidana, saya buat sederhana. "
Anom : " Sederhana seperti apa? "
Darius : " Ya korupsi atau pencuri ayam kan tetap saja pencuri, misalnya kita jadikan hukuman Pak Min sebagai patokan. "
Anom : "Coba jelaskan."
Darius : " Pak Min mencuri 12 ribu = 1 bulan, maka jika ada koruptor ber-korupsi 1,2 milyar maka hukuman tinggal dikalikan saja. Berari 100ribu bulan. Sederhana bukan?"
Anom : " Wah boleh juga. Jadi ya menyamaratakan semua pencuri ya?."
Pak Harto : " Jangan dong. :( "

Kami lalu memutuskan pulang karena Pak Min mendapatkan serangan jantung dan meninggal saat olah raga sore. Oh Pak Min, sayang kami baru akan mengajukan konsep ini ketika Pak Min sudah menjadi korban ketidakadilan hukum. Selamat Jalan Pak Min, Sehat selalu , jika lelah berjalan berisitirahatlah.


Jumat, 01 Oktober 2010

Darius Usman, merdeka atau mati.

Aku punya teman ah ah ah, teman seperjuangan ah ah ah, namanya darius usman, alkisah darius sedang jalan santai di jalan sudirman, tempat berkumpulnya para kelas pekerja dan konglomerat. Hari itu libur karena katanya Indonesia sedang ulang tahun. Upacara di lapangan-lapangan dengan 2 jenis pidato, pidato yang sudah diulang-ulang atau pidato untuk kampanye yang tidak ada korelasinya dengan kemerdekaan. Darius tidak lupa update status, berharap di beri komentar.

" @ sudirman, sepi nih."
Darius lantas menunggu komentar. Tak lupa memberi like this pada status sendiri.




puk!.
muncul satu notification.
" Raden Anom Prakoso commented on your status."
------------------------------------------------
" Peduli setan lu mau dimana."

Darius sedih, hanya si anom yang tidak ramah itu yang memeberi komentar, lalu dia melanjutkan berjalan bersama anom untuk menemui seorang veteran perang 45 di daerah Manggarai, katanya orang itu pernah membunuh si pitung waktu jaman belanda.

Darius mengucap salam, si pak veteran membalas. Saya juga ikutan, tapi veteran tidak ragu untuk membalas. Veteran itu bernama Warmijan, panggilannya pak War. Dia sangat suka perang. Wah memang nama itu doa.
Pak War berkeluh kesah mengenai nasib para veteran, janji presiden yg purnawirawan, janji presiden yang sipil, " Ah sama saja namanya presiden itu tugasnya bikin janji saja."

Pak War ingat betul suara bung tomo, Merdeka atoe Mati !. itu tahun 45 tapi, sekarang 2010 Merdeka atoe Mati masih sangat relevan. Tahun 45 kita berperang, dijajah belanda dan jepang. Daripada hidup dijajah lebih baik mati memperjuangkan kebebasan. Tahun 2010 penjajah lebih banyak lagi. Ada perusahaan asing, ada konglomerat lokal, ada paguyuban permak wajah,payudara,dan alat vital. Mereka adalah bagian besar penguasa peluang dan pilihan dalam kehidupan warga negara marjinal yang mayoritas itu. Yah karena sudah tidak punya kesempatan dan penutupan pilihan oleh kelas pemilik modal itu maka mereka pilih mati saja.Semangat yang sama dari tahun 1945-2010. Jangan ragukan Nasionalisme anak bangsa.

Maka Darius, Anom , dan Pak War meneriakkan !

MERDEKA (boleh) ATOE (kalo susah) MATI (aja)!

Selasa, 07 September 2010

Darius Usman, Etalase Makam.

Aku punya teman, ah ah ah, teman seperjuangan, ah ah ah, namanya Darius Usman, Alkisah suatu hari yang panas dan macet, karena hari itu adalah Hari Raya Idul Fitri. Setelah 1 bulan menahan hawa nafsu maka saatnya untuk mengeluarkan semua hawa nafsu setelahnya. Darius sudah pasti akan turut serta meramaikan keriaan yang terjadi. Salah satu tradisi dalam lebaran dalam rangka memuaskan hawa nafsu adalah membeli baju baru untuk selanjutnya dipakai dalam pertemuan keluarga ataupun silahturahmi dengan handai taulan.

Sudah barang tentu mas Darius yang kita cintai ini sudah membeli kostum super mahal. Karena bukan barunya yang penting tapi merknya. Jeans 3,5jt, Polo Shirt 700rb, Sneaker 1,5jt, celana dalem 300rb, belt 780rb, trucker cap 250rb, jam 20 jt, keperjakaan 1,6jt/6jam, semuanya sudah termasuk ppn. Ah Darius sudah sukses tampaknya, kata siapa?

Ah kamu naif, ukuran kesuksesan di dunia adalah tergantung berapa mahal barang yang anda miliki.Kata siapa? Terserah lah. Mari kita lanjutkan ceritanya.

Darius hari ini akan ke rumah saya rencananya, ikut sungkeman dan kumpul keluarga bersama saya punya keluarga besar. Saya hari itu yang hanya memakai baju koko bekas Alm. ayah saya , sangat berbeda dengan Darius, semua baru. Rencananya hari itu setelah sholat ied kami akan sungkeman dan lalu ke makam untuk nyekar ke makan kakek dan yah saya. Dia ( si Darius ) itu ngintil ( ngikutin kaya anak anjing ) kemana saya pergi. Akhirnya kami sampai di Taman Makam Pahlawan Cikutra. Macam-macam orang di makam itu. Entah apa niat mereka datang ke makam, ada yang berdandan seperti vokalis Armada, Kaca mata hitam bermerk tapi palsu, tak lupa kutek mencolok, dandanan ala penyanyi dangdut, atau apalah semua pernak pernik ( dengan harapan ) penarik perhatian. Sialnya, saya juga membawa seorang pria yang sudah berniat berpamer-pamer, ya si Darius itu.

Anom: "Harusnya pake baju biasa aja yus!"
Darius: "Lah kan lebaran, harus donk baju baru."
Anom: "Hah, tukang pamer."
Darius: "Biarin."

Setelah nyekar ke makam kakek saya di Makam Pahlawan, kami melanjutkan ke makam ayah saya di TPU nya. Seperti biasa jika hari lebaran pengemis dengan tampilan terbaik, dan "Top Collection". Semua luka dibuat basah, kaki hilang satu atau semua penyakit kulit dan sejenis kusta dikeluarkan untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya. Suatu hal yang tidak disadari oleh pemerintah bahwa pengemis adalah sektor ekonomi kerakyatan.

Anom: "Yus, kalo lebaran makam itu etalase pameran.Dari yang paling kaya, yang rambutnya udah sasak ibu-ibu pejabat, ke makam dandanannya seperti mau arisan."
Darius: "Heuu, biarin lah, kan Lebaran."
Anom: "Sampe hari ini lebaran itu ritual semua isinya.Nilai intinya makin kabur."
Darius: "Kabur kemana?"
Anom: "......"
Darius: "Eh ada yang jualan seblak, old school ya.Oh iya, etalase bagaimana tadi?"
Anom: "Yang kaya sudah pamer, yang miskin juga sangat memamerkan kemiskinannya. Makin miskin dan terlihat miskin makin oke."
Darius: "Kasihan mereka nom."
Anom: "Harusnya ya biasa aja,kalo sudah kaya harus terlihat kaya?, kalo miskin juga harus keliatan miskin?"
Darius: "Udah ah, sampean terlalu serius."
Anom: "Ini yang bikin masyarakat berantakan, soalnya semuanya dibuat berlebihan."

Darius Usman, Motif Zakat

Aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, namanya Darius Usman. Alkisah Darius sedang menggoda seorang anak kecil yang bermain petak umpet. Ketika dia sedang sembunyi, Darius yang badannya sebesar ivan gunawan membuat si anak pasti ketahuan oleh temannya. Wajah si anak sudah mulai sangat kecut karena Darius yang tiba-tiba datang, senantiasa mengganggu persembunyiannya. Akhirnya si anak yang frustasi karena Darius selalu mengganggu pergi menggunakan angkot Dago-Caringin. Dia memutuskan untuk pergi sembunyi ke pasar Caringin saja, mungkin temannya tidak akan menemukan dia disana.

Darius yang ditinggal teman sepermainannya pergi ke daerah mampang, dia bertemu dengan seorang tua yang masih muda. Dia seorang pengamen dan menyambi sebagai copet dan pengemis. Namanya Nurdin. Nurdin tampak sudah lelah hari itu, kulitnya legam terbakar cahaya, dia tidak mungkin membeli krim anti matahari, karena perusahaan yang melindungi kulit tidak sudi barangnya dibeli oleh orang seperti Nurdin. Hari itu Nurdin berencana akan ke rumah seorang saudagar kaya untuk mendapatkan zakat dan jika beruntung dia mendapatkan satu buah bungkusan sembako.

Dia pergi jauh ke daerah Cilincing, disana banyak warga nelayan miskin dan juga ada saudagar besi tua asal Sumenep. Di depan rumah sang Saudagar sudah penuh sesak oleh warga miskin yang berkumpul menunggu pagar dibuka.

Darius: "Memang pasti dapet duitnya mas?"
Nurdin: "Wah ya untung2an kita mah"
Darius: "Wah susah juga ya, memang ga dapet dari Badan Zakat Nasional mas?"
Nurdin: "aduh kita mah kaga tau bang, untung2an juga itu mah."

Tak lama beberapa polisi yang menjaga pintu gerbang mulai membuka sedikit pintu gerbangnya. Warga mulai masuk merangsek dengan segala jenis jurus meyikut. Darius dan Nurdin pun terbawa arus bergoyang tanpa lagu dangdut masuk ke dalam kerumunan warga yang kelaparan. Darius tidak kuat menahan panas dan pengap dalam kerumunan, dia bergerak balik arah, keluar dari pusaran sengsara itu.

Satu jam berlalu, 16 orang pingsan, 34 anak balita menangis dan kehilangan orang tua, dan 141 lainnya tidak mendapatkan zakat ataupun sembako, termasuk Nurdin.

Darius: "Kehabisan mas?"
Nurdin: "wah,ya kita mah ga dapet. Penuh banget dah."
Darius: "sini saya bantu mintain, saya mau ke dalam."

Darius dengan gagah berani masuk ke dalam gerbang, dia bilang dia seorang saudagar ikan dan gurita. Tak lama dia bertemu dengan Musya'i, dia adalah pak bos-nya rumah itu. Godfather dari Sumenep.

Darius: "Pak,di luar banyak yang pingsan."
Musya'i: "Mau gimana lagi mas."
Darius: "Harus kaya gitu ya?"

Musya'i: "Saya takut kalo bukan saya sendiri yang ngasih nanti dimakan orang lain uangnya. Saya mau ibadah saya berbobot, zakat saya tapat sasaran. Mereka adalah sarana saya menuju surga, saya tahu saya bisa memberikan bantuan bagi banyak orang. Mungkin tidak semua bisa saya beri. Tapi saya sudah berusaha."

Darius: "Ah, saya kira bapak hanya ingin pamer kalo bapak ini kaya. Bukan zakat intinya."

Ah Darius, kenapa edisi ini kau terlalu serius?

Senin, 06 September 2010

Darius Usman, H-Mudik

Aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, namanya darius usman, alkisah darius sedang bekerja sebagai kuli panggul di tanah abang. Dia sudah resign dari pekerjaan sebelumnya, apa pekerjaan sebelumnya? ah saya juga tidak tahu, anda tahu?.

Kebetulan hari ini adalah h-3 menuju hari raya, kalo kata orang java, "kita orang bilang itu riyoyo." Darius ingin sekali mudik, seperti orang - orang. Orang Indonesia yang gemar pulang kampung, walaupun kampungnya sudah jadi kota. Maka untuk memenuhi keinginannya -yang sudah barang tentu belum tentu merupakan kebutuhannya- Darius bekerja keras. Dia mengangkat barang semua orang yang terlihat baru belanja di pasar tanah abang. Dia lebih menggemari mengangkat barang milik saudagar berkulit keling dari Nigeria, Marocco, atau negara-negara Afrika lainnya. Karena menurut Darius dan yang bukan menurut saya, orang Afrika jauh lebih royal dalam urusan tips.

Darius melepas lelah, topi dan kaosnya di pinggir jalan. Sambil meneguk segelas ale-ale, padahal hari itu semua orang berpuasa. Tapi tidak dengan Darius, dia seorang non muslim ( baca Darius Usman, 3G. ). Saat Darius sedang asyik meneguk minuman rasa jeruk murah itu, dia disamperi oleh Sarbino. Dia juga seorang kuli angkut di Tanah Abang.

Sarbino : " Wah ngga puasa mas ?"
Darius : " baca Darius Usman 3g dong.."
Anom : " Yoi "
Sarbino : " Oh iya mas, Mas Darius mudik ? "
Darius : " Maunya mas, ini sedang ngumpulin uang."
Sarbino : " Oh iya mas, tiket bis muaaahaal mas skrg. Mas-nya pulang kemana mas?"
Darius : " Nda tau mas, saya masih pikir-pikir. Yang penting mudik saya mas."
Sabrino : " Kalo saya ke Purwodadi mas. Tau mas ?"
Darius : " Oh ada maradona ya disana ? "
Sabrino : " Nah betul mass! Tugiyo! Maradona dari Purwodadi !"



TUGIYO MARADONA DARI PURWODADI


Darius : " Sudah kekumpul uangnya mas ?"
Sarbino : " Belum mas, masih kurang banyak."
Darius : "Memang harus banget ya mas mudik ?"
Sarbino : "Wah yah harus mas, lah wong riyoyo masak ga mudik mas?"
Darius : " Terus kalo uangnya kurang gimana mas ?"
Sarbino : "Yah paling ngutang dulu mas, mana buat beli baju koko anak2 belum juga mas."
Darius : " Lah, ko ngutang mas? Memang harus banget mas ?"
Sarbino : " Wah harus mas, malu ama sodara di kampung kalo ga pake koko baru, harus bawa oleh-oleh juga mas."
Darius : " Oh kalo puasa nahan hawa nafsu, tapi kalo sudah ga puasa boleh ga nahan ya mas ?"
Sarbino : " ya ngga gitu mas."

Darius : " tapi ko saya lihat orang islam kalo sudah mau selesai bulan puasa belanjanya gila-gilaan ya? Itu bukan ga bisa nahan ya mas?"

Sarbino : " lah gimana mas , namanya kan juga riyoyo."
Darius : " iya ya, mungkin inti puasa itu ya, riyoyo."
Anom : " YOI "

Sabtu, 04 September 2010

Darius Usman, ibu ibu muka iba bawa ubi

Aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah namanya darius usman. Alkisah Darius sedang tidak puasa di bulan ramadhan karena dia sedang berhalangan. Dia sedang berjalan - jalan dengan si anom, anom juga tidak puasa waktu itu. Mereka berdua duduk di dalam mobil di depan sebuah mini market waralaba tempat barometer pergaulan anak muda. Kalo tidak beli minuman rasa jeruk disana maka tidak gaul anda.

Ada yang aneh dari mini market itu, saat bukan bulan ramadhan mini market itu tidak ramai pengunjung di siang hari, tapi pada saat ramadhan justru sangat ramai. Akibat keramaian itu Darius dan si Anom tidak kebagian tempat duduk sehingga mereka duduk di mobil saja.

Seorang pria metrosexual tiba - tiba mengetuk kaca mobil, lalu Darius membuka kaca itu.

Pria M(etrosexual) : " Heh, ngapain lo ?"
Darius : " Duduk lah! ada masalah lo ?", Darius sudah mulai memanfaatkan ketidapuasaannya dengan marah - marah.
Pria M : " Lah ngapain lo duduk di mobil gue? "
Darius : " Emang ini mobil siapa ?"
Pria M : " Ini mobil gue sob !, Gila lu."
Darius : " Oh iya?, Oke kalo gitu gue keluar ."

Darius lalu keluar dari mobil itu, dia berdiri di depan mini market, lalu datang seorang ibu tua dengan muka yang kasihan, ada tatto bertulis "KASIHAN" di dahinya. Dia membawa sebungkus ubi belum masak.

Ibu-ibu
: " adenn, dibeli ubinya den, buat makan den."

Darius melihat iba ibu-ibu yang bawa ubi. Darius sempat bertanya pada dirinya sendiri,
( Dia berbicara dalam hati seperti nikita willy yang sering bicara sendiri dalam hati di sinema elektronik pembangun mental bangsa )

"kenapa ibu ini butuh uang untuk makan padahal dia adalah ibu ibu muka iba bawa ubi, kan dia bisa makan ubi. Oh, mungkin dia bosan makan ubi, ingin makan McD. Oh mungkin juga sekarang ada kamera tersembunyi, kalo aku tolong orang ini mungkin aku akan diberikan 3 juta rupiah, berarti aku harus siap-siap menangis terharu. Terima kasih Mister X"

Darius lalu memberikan 20rb kepada ibu-ibu itu. Ibu itu mengangguk sambil menerima uang dan berkata " makasih adeen, makasiihh adeen..", sambil dia berlalu pergi.

Loh! Mana ubinya? Kok Pergi ? Mana kamera tersembunyi ? Mana mister x? mana kru "Tolong" atau "Uang Kaget" ? ARRRGGGGHHHHH..

Darius, mengomel sambil pergi dari mini market itu, Pengemis saja sudah korupsi...
Darius pergi, dan dia lupa meninggalkan saya di dalam mobil bersama pria metrosexual.
Tega kau Darius.

Rabu, 23 Juni 2010

Darius Usman, Rekonstruksi Jakarta.

Aku punya teman ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, Namanya Darius Usman, Alkisah Darius sedang mendaftar ke KPUD untuk mendaftarkan diri menjadi Calon Gubernur Jakarta. Pada tahun 2012 masa jabatan Fauzi Bowo akan habis, namun tentu dia akan maju lagi. Darius membawa semua kelengkapan pendaftaran. Singkat cerita Darius dan saya maju untuk menjadi Cagub dan Cawagub Jakarta. Kami lalu maju dengan sepenuhnya sokongan dana dari Darius. Kami maju tanpa konsultan politik, tanpa tim sukses, tanpa dukungan partai politik, hanya kami berdua.

Darius : " Kita harus memberikan sebuah formula yang bukan janji."
Saya : " Apa saja itu ? yang paling penting itu transportasi, hanya seorang Nabi yang bisa membuat jakarta tidak macet. "
darius : " Ah tidak perlu nabi, aku yakin aku bisa."
Saya : " baiklah, kau rumuskan itu. Lalu apalagi ?"
Darius : " Kita ini sudah kelebihan beban penduduk dan beban fungsi kota."
Saya : " Bagaimana jika kita mengajukan ibu kota negara kita pindahkan ke Kalimantan?"
darius : " hmm.. bagus juga . Ibu kota negara akan lebih central, mungkin jika kita beruntung mendapatkan presiden yang bisa adil, maka dia akan lebih berimbang karena posisi pemerintah secara geografis ada di tengah."
Saya : " ia, itu akan mengurangi efek imprealisme jawa juga di struktur pemerintah."
Darius : " Tapi kita akan kehilangan potensi investasi asing ?"
Saya : " Tapi kan Jakarta tetap jadi pusat ekonomi. Setahu saya di seluruh dunia juga seperti itu, tidak ada ibu kota negara yang bersatu dengan pusat ekonomi. "
Darius : " Kependudukan ?"
Saya : " Memang harus diadakan sebuah pengurangan penduduk di Jakarta, tapi harus ada cost yang dikeluarkan, pemindahan mereka bisa disertai dengan pemindahan kantor - kantor besar ke daerah lain. "
Darius : " Apakah mereka mau ?"
Saya : " Pasti tidak mau. Tapi jika kita sudah buat kebijakan pasti mereka harus mau. Itu alasan pemerintah mengunakan istilah kebijakan, walaupun mereka tidak bijak sama sekali."
Darius : " Lalu bagaimana caranya menanggulangi urbanisasi ?"
Saya : " Kita manfaatkan saja istilah Daerah Khusus ini."
Darius : " Maksudnya , kita ajukan kepada pusat agar kita bisa menggunakan sistem perbatasan negara pada perbatasan Jakarta? "
Saya : " Ia seperti sistem keimigrasian. Jika perlu kita buat KTP khusus Seperti paspor."

Kami berdua akhirnya merampungkan beberapa peraturan yang akan kami terapkan jika kelak kami menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Piagam Rekonstruksi Jakarta.Draft #1

1. Perihal Transportasi Umum.
- Transportasi Massa dikerjakan dalam jangka waktu 1 tahun meliputi Monorail, Busway, dan kereta api listrik .
- Memperluas rute dan jangkuan transportasi massa milik pemerintah hingga menjangkau semua daerah Jakarta Raya.
- mewajibkan semua public figure untuk berjalan kaki, terhitung dari halte pemberhentian terdekat menuju tempat tujuan. Dimulai pada tahun 2013.
- Alat transportasi selain milik pemerintah dihilangkan, termasuk Metromini, Kopaja, Angkutan Kota, Ojeg/Ojex/Ojek, Bajaj, Bemo. Kompensasi pelarangan adalah memperkerjakan para supir dan pegawai transportasi yang bersangkutan di Badan Transportasi Massa milik Pemprov.Taxi diperbolehkan dengan jumlah terbatas.
- melanjutkan Bis Sekolah Gratis untuk pelajar dan mahasiswa. Memperluas rute dan jangakuan
- mobil jenazah dan ambulance gratis untuk semua warga Jakarta.

2. Perihal Kendaraan Pribadi dan kendaraan dinas pejabat.
- menghilangkan fasilitas mobil dinas pejabat.( baca butir pasal 1 butir 3 ). Juga untuk melakukan penghematan anggaran belanja dan kesehatan jasmani pejabat.
- Car Free Day pada hari Sabtu pada pukul 06.00 WIB - 13.00 WIB, Minggu 06.00 WIB - 04.00 WIB keesokan harinya. Meliputi semua kendaraan pribadi di semua wilayah Jakarta yang jalannya terbuat dari aspal.
- Setiap 1 ( satu ) rumah hanya diperkenankan memiliki maksimal 2 buah mobil dan 1 buah motor. Bagi rumah yang sudah memliki kendaraan di atas jumlah tersebut maka kendaaraan akan dibeli pemerintah dengan harga sesuai dengan perundingan.
- Izin memasarkan kendaraan baru di Jakarta adalah 5 tahun sekali.
- Plat nomor non- Jakarta hanya diizinkan berada di jakarta selama maksimal 3 hari.
- Mobil yang dibeli pemerintah selanjutnya dipasarkan ke daerah lain di Indonesia.

3. Perihal Lalu Lintas.
- Menembak mati pengendara sepeda motor yang :
* berkendara melawan arah
* berkendara di atas trotoar
* berhenti melewati garis batas dan berhenti di atas zebra cross.
- Melarang menggunakan klakson.
- Pengawalan polisi ( Fore Rider ) hanya diperkenankan untuk :
* Pengantaran Jenazah
* Ambulance
- Pengemudi yang sedang berada dalam jalur lampu hijau berhak menabrak hingga tewas pengemudi lain yang maju saat lampu merah.
- Kendaraan pribadi yang berada di dalam busway berhak ditabrak oleh bis trans jakarta hingga pengemudi tewas.
- Pejalan kaki wajib berjalan di trotoar jalan, jembatan penyebrangan, dan zebra cross
- Kendaraan berhak menabrak pejalan kaki yang menyebrang di luar zebra cross dan jembatan penyebrangan.

Darius dan saya sudah sangat lelah, kami ingin tidur. Mungkin semua rancangan ini belum sepenuhnya selesai.Tapi esok hari kami harus sudah mulai berkampanye.

Kami bangun pada pukul 09.00 WIB , kami mandi lalu berpakaian seadanya, tidak perlu jas, karena kami ini rakyat juga, ya kami harus sama seperti mereka. Menjadi Gubernur bukan berarti kami bukan rakyat. Kami berangkat berdua saja menuju sebuah lapangan kecil di daerah rusun kebon kacang. Disana tidak ada panggung, hanya spanduk dan tenda saja. Banyak sudah orang menunggu. Ketika kami datang mereka bertepuk tangan, tapi ternyata bukan karena kami , karena mereka sedang menonton doger monyet keliling yang numpang mentas di tenda kami. Karena tidak enak dengan si Monyet yang sedang asik menikmati ketenaran sesaatnya, maka kami menunggu saja duduk di atas batu yang katanya dulu tempat penjual nasi uduk yang sudah bangkrut.



Setelah monyet lelah giliran kami yang tampil, diiringi dengan tangisan bayi, tertawa anak - anak, perkelahian anak kecil berlogat betawi dengan bahasa yang dewasa seperti ngentot, kami mulai menyapa para konstituen kami. Itulah nama populer mereka, padahal kami yakin mereka tidak akan mengerti apa yang kami katakan. Konstituen sekarang banyak dipakai untuk menyebut orang yang memakai kaos bergambar muka kita, mereka rela berpanas- panasan, berteriak -teriak, untuk per orang 10rb rupiah.

Kami sekarang mulai membacakan piagam rekonstruksi jakarta itu, kami hanya memulai dengan perihal transportasi karena belum selesai kami kerjakan. Kami membacakan satu persatu pasal dan butir, para konstituen adayang sibuk berbicara, memberi makan anaknya, main catur, pamer tentang gadis yang ia temui di facebook. Setelah kami membacakan semua mereka langsung bubar tanpa ba bi bu. Kami sedikit pesimis, kami tidak menawarkan janji, yang kami tawarkan adalah rencana kegiatan yang sudah tersusun .Tapi tampaknya mereka tidak tertarik.

Lalu esok harinya kami mengunjungi kampanye saingan kami.
mereka : " Kalo bapak ibu milih saya, sekolah muraaaah!! "
Bapak-ibu : " YEEAAAAAAAAAA !!!! "
mereka : " kalo bapak ibu milih saya rumah sakit murah !! "
Bapak-ibu : " YEAAAAAAAAAAA !!!! "
mereka : " jangan lupa pilih sayaaa!! "
Bapak-ibu : " YEAAAAAAAAAAA !!!! "



singkat cerita , padahal sudah panjang ini ceritanya, hari itu adalah hari pemilihan. Kami menonton penghitungan suara di TV. Tak perlu waktu lama untuk kami tahu hasilnya. Ah, ya kami kalah, telak sekali. Kami lalu mematikan TV dan kembali ke studio di rumah saya.

Tahun - tahun berlalu, kami mencatat persis janji - janji kampanye Gubernur baru itu. Hah, tidak ada yang terealisasi.

Darius : " Mungkin mereka memang menikmati setiap detik kemacetan jakara itu.Mereka sekarang tidak protes masalah kemacetan"
Saya : " jika sebuah kesalahan sudah dilakukan berulang - ulang maka itu akan menjadi kebenaran."
Dariu : " hahaha, yaa, mungkin sekarang lampu hijau itu artinya boleh maju tapi hati - hati, lampu kuning tambah kecepatan, lampu merah boleh maju jika ada kesempatan. Entah kenapa masyarakat sulit sekali belajar dari masa lalu."
Saya : " Masyarakat kita itu punya banyak kegemaran Darius."
Darius : " apa itu ?"
Saya : " Gemar untuk menjadi bodoh dan gemar di bodoh-bodohi."
Darius : " Hahahah.. kau terlalu keras."
Saya : " hahaha.. ya sudah lah, memang sulit untuk jadi orang yang baik dan benar di negara ini."

Darius Usman, Feodalisme

Aku punya teman ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, Namanya Darius Usman, Alkisah Darius sedang berjalan kaki di daerah Alun - alun Yogayakarta. Disana ramai sekali karena itu hari minggu. Ketika Darius sedang membeli nasi kucing untuk menghilangkan kelaparannya akibat meditasi mati raga -dia belum makan sejak 1973- konsentrasi massa bergerak menuju ke dekat pohon beringin besar di tengah alun - alun kota. Oh ada apa gerangan?. Darius segera melahap nasi kucing dan kucing milik si ibu penjual, dia bergegas pergi ke arah pohon beringin itu. Darius mendesal - desal masuk ke dalam kerumunan sambil aji mumpung untuk melakukan pelecehan sexual. Ternyata ada seorang berwajah arab berjenggot tebal sedang duduk dan diciumi tangan dan kakinya. Warga sangat antusias dengan orang itu seperti anak - anak TK yang berebut menciumi punggung tangan ibu gurunya karena sudah ingin pulang.

"Siapa orang itu ? " tanya darius. Ternyata dia adalah seorang Habib, wah sebegitu hormatnya mereka.

Darius : " Mas, ngapain nyium tangan dia?"
Mas-mas Jawa : " Wah mas dia itu Habib, dia pasti paling dicintai Tuhan, kita kalo nyium tangan dia dapet berkah."
Darius : " Wah, emang siapa yang bilang di yang paling dicintai ?"
Mas-mas Jawa : " wah yakin aku mas, dia tuh orang arab, pasti ada turunan - turunan Nabi. "
Darius : "Wah, emang udah pasti turunan Nabi mas?"
Mas-mas Jawa : " Sudah aku yakin bener ini mas."
Darius : " enak jadi orang Arab ya.."



Enak donk.


Darius lalu pergi ke rumah temannya , rumahnya dekat dengan keraton . Kabarnya teman darius juga masih keturunan Sultan.Tak lupa Darius membeli oleh -oleh untuk temannya. Dia beli roti di Abu Rizal Bakery. Darius mengetuk pitnu yang terbuat dari kayu jati itu. Ukurannya sekitar 2 meter. Tidak banyak ukiran pada pintu itu, tapi gagang pintunya sebesar lengan orang dewasa banget. Seorang wanita bertubuh kecil membuka pintu dengan wajah menunduk. Darius menyapa.

Darius : " Mba, mas Wartonya ada? "
Mba - mba jawa : " Bapak ada, lagi nonton TV. "
Darius : " Bilangin mba , Ken Arok dateng. "
Mba - mba Jawa : " Oh iya pak, tunggu sebentar. "

Pintu ditutup lagi, Darius belum disuruh masuk. Mungkin itu peraturan orang kaya, yang punya Rumah adalah Raja, yang mertamu belum tentu jadi Raja kalo ngga deket banget ama rajanya.

Pintu dibuka lagi. Mba - mba Jawa itu membuka pintu lagi.

Mba - mba jawa : " pak, Bapak bener namanya Ken Arok ?"
Darius : " Lah emang kenapa ?"
Mba - mba jawa : " Kalo bapak beneran Ken Arok, Pak Warto takut."
Darius : " Ya sudah bilang saja yang datang Komisaris Pabrik Pipa Paralon yang juga Presiden Sholat Subuh Nasional."
Mba - mba jawa : " Oh iya, pak sebentar."

Pintu ditutp lagi. Darius mulai kesal karena lama sekali dia disuruh masuk. Walaupun Darius juga yang salah karena tidak efektif memperkenalkan diri. Tak lama pintu dibuka.Nah! Wartokusumodihardjo keluar juga akhirnya kau!.

Warto : " Waaaahh Darius ! kenapa kau bilang kau ken arok? HAHAHA.. kalau gitu aku suruh masuk kau dari tadi.
Darius : " Ah,semenjak kaya kau berubah, tidak humoris lagi.", padahal Warto sudah kaya dari 6 generasi sebelumnya.
Warto : " Masuk - masuk Darius. Kau sudah punya pabrik pipa sekarang?"
Darius : " Ah, kata siapa ?"
Warto : " Tadi kata pembantuku.."
Darius : " Masa? Ah dia mendustaimu."

Lalu Warto dan Darius masuk ke ruang tengah. Ada sebuah TV LCD tanpa frame 40'. Mereka duduk di sofa besar yang di belakangnya ada sebuah akuarium air asin.

Warto : " Jadi sibuk apa kau sekarang ?"
Darius : "Ah gini-gini aja. Sedang mengerjakan proyek keliling Indonesia dengan seorang kawan. Dia menulis cerita pendek, dan aku jadi tokoh utamanya. Tuh orangnya duduk sebelah kamu."

Warto terkejut karena saya tiba -tiba ada disebelahnya.Saya tersenyum kepada Pak Warto sambil menulis cepat seperti notulen sidang dengan pensil kayu.

Darius : " Tidak apa - apa , dia tidak bicara, tidak minum, tidak makan, tidak tidur ,tidak tertawa dan tidak marah. Dia hanya menulis. Ini Proyek kami."
Warto : " Oh begitu ya? ya sudah tidak apa-apa."
Warto : " Mau minum apa kau ?"
Darius : "ahh..jangan merepotkan, Long Island saja. "
Warto : " Hahah, kau selalu merepotkan."
Warto : "MARRRRRRR ( nama pembantunya marsiah tapi nama di facebooknya maureen ), SINIIIIIII !!" , Warto teriak kencang sekali.
Mba - mba Jawa : "Iya pak .", mba - mba jawa berlari kecil lalu langsung duduk bersimpuh di samping warto.

Warto memberikan seluruh rentetan order kepada pembantunya.Selesai semua pesanan mba - mba jawa bangkit lalu berjalan dengan gigi mundur sedikit dan berbalik badan setelah berjarak sekitar 5 langkah dari Warto.
Mereka lalu bercakap - cakap tak terlalu lama, mengenai perang di palestina, mengenai kegagalan sistem "lanjutkan", mengenai apa saja. Setelah menghabiskan minuman , Darius dan saya pamit pulang. Karena ternyata Warto tidak menawarkan kami makan.

Darius dan saya lalu berjalan - jalan kembali di sekitar alun - alun. Kami ingin mencari makan yang menjadi ciri khas kota ini. Nasi kucing sudah, lalu kami ingin makan gudeg yang asli. Bertemulah kami dengan seorang penjual nasi gudeg, ibu - ibu tua berkulit kerut dan legam. Tempat nasinya di apit dengan kedua kakinya .

Sambil makan kami lalu berbincang - bincang.

Darius : " Kamu punya pembantu ?"
Saya : " Punya."
Darius : " Pembantu kamu duduk di bawah ?"
Saya : " Ngga, mereka duduk di kursi jg. Tapi yang mengurus nenek saya duduk di bawah."
Darius : " Kenapa harus duduk di bawah ?"
Saya : " Ini masalah penurunan ideologi generasi . Imprealisme Jawa di rumah saya masih sangat kental, jadi sikap feodalisme masih sangat melekat. Untungnya saya sudah berhasil untuk melepaskan atribut - atribut feodalisme itu."
Darius : " ia, saya tadi melihat seorang Habib, pemuka agama katanya. Tidak harus orang Jawa, semua ternyata masih menganut adanya ketidaksetaraan dalam manusia. Saya yakin dia mengerti betul agama. Apalagi Islam, saya yakin di dalam islam semua manusia adalah sama, tidak berpengaruh dari atribut - atribut keduniawian. Mengapa kita harus merendah di hadapan seseorang ? apakah yang dimaksud dengan hormat adalam mencium kakinya ? bukan kah itu sama dengan menyembah manusia ? dan efek buruknya mungkin yang disembah akan merasa jumawa dan menempatkan diri sebagi Tuhan itu sendiri. Itu akan beresiko melahirkan kediktatoran kecil di kelompok masyarakat."

Saya : "hmm.. aku sering mendengarnya."
Darius : " nah beda lagi kalau kita berbicara masalah pembantu."
Saya : " Pastilah beda ."

Darius : " Pembantu di Indonesia itu bukan profesi , melainkan kasta. Nah pembantu itu selalu diperlakukan seperti budak, belum lagi dengan jam kerja yang bisa 20 jam sehari. Tak perlu lah kita marah - marah sama Malaysia, orang Indonesia sendiri tidak lebih baik mengenai perlakuan terhadap pembantu. Hal ini menurutku adalah warisan feodalisme yang tak terputus. Kita kan sering menghina orang dengan kata - kata mukanya seperti pembantu. Berarti memang pembantu itu bukan profesi kalo mukanya sama semua, berarti memang sudah turun temurun. Pembantu mungkin masih banyak yang tergolong hamba dan budak di negara ini. Pembantu asal Indonesia pun terkenal dengan slogan mereka tidak takut mati, tapi mereka takut lapar. Maka dari itu mereka biasaya tidak mempedulikan perlakuan terhadap mereka. Karena takut tidak bisa makan."

Saya : " Sampai titik mana Feodalisme ada ?"
Darius : " wah sampai mana - mana, ingat kemarin sebuah partai mau menentukan Ketua Umumnya ?"
Saya : " ia, partai intial D itu ?"

Darius : " Semua calon bukannya mengeluarkan formula - formula perbaikan kaderisasi , malah sibuk mengklaim restu the royal family. Lalu sebuah partai besar yang ada "D" juga di tengah - tengahnya, Partai itu punya banyak talenta muda yang luar biasa berbakat, tapi Ratu Lebah juga yang jadi ketua lagi untuk sekian kali dan mungkin hingga akhir hayatnya. Lah terus huruf "D" yang diagung - agungkan itu apa fungsinya ?.Sistem Ikon pada partai di indonesia adalah penghambat segala pergerakan huruf "D"."


Saya : " Mungkin itu yang membuat kita berjalan di tempat ?.Yang saya herani ( mksdnya herankan ) adalah mengapa kebanyakan kita justru senang untuk melayani orang - orang yang lebih kaya dan akan kusebut yang kaya ini kelas priyayi dan raja, Kita seperti di doktrin cara hidup atau bertahan hidup adalah menjilat."
Darius : " Sudah barang tentu."
Saya : " Jadi kita mencari rumah ?"
Darius : " Jadi donk."

Lalu kami membayar 2 piring gudeg itu dan pergi ke daerah Kaliurang untuk mencari rumah, Darius berencana membeli rumah di Yogya. Akhirnya kami menemukan rumah yang cukup luas. Darius segera membayar rumah tersebut dengan uang cash yang ia bawa di dompet. Karena Darius orang penting maka dia berhak medapatkan uang pecahan Rp. 10.000.000,-.

Darius lalu merombak ulang rumah itu, dia bukanlah orang yang hanya berbicara tanpa ada tindakan seperti saya. Rumahnya dibuat rata semua tanpa lantai tingkat. Dia tidak membeli sofa atau tempat duduk lain. Semua hanya beralaskan karpet, ruang makan mereka berbentuk lesehan. Semua itu bertujuan agar Darius dan pembantunya duduk sama rata. Kamar pembantu tidak berada di belakang rumah , tapi sejajar dengan kamar - kamar lain. Ketika Darius memperkerjakan pembantu, supir, dan tukang kebun dia memberikan kontrak kerja dan segala perarturannya, jumlah jam kerja, hak libur,hak menolak pekerjaan yang membahayakan dan merugikan pembantu, hak tunjangan kesehatan dan hari raya. Semua tertera jelas dan ditandatangani di atas materai. Semua itu untuk memprofesionalismekan sebuah perkerjaan bernama pembantu rumah tangga. Oh Andai saya bisa seperti Darius.

Pemikirannya sederhana, sama - sama manusia.
Namanya juga sama , bekerja, berarti tak perlu dihina.



MAJU TERUS PEMBANTU INDONESIA

Senin, 14 Juni 2010

Darius Usman, Alayisme korban globalisasi.

Aku punya teman, ah ah ah, teman seperjuangan, ah ah ah, namanya darius usman. Ketika Mahasiswa di Sulawesi sedang sibuk tawuran, ketika mahasiswa muslim fanatik sedang sibuk membela negara yang jauh disana padahal negara sendiri sedang diobrak abrik juga, ketika mahasiswa di jakarta sedang sibuk berpesta, ketika mahasiswa seni sedang sibuk berkesenian yang hanya tuhan dan dia yang mengerti, ketika semua mahasiswa sedang berjuang untuk menetapkan kasta kelas sosial tertinggi di negara ini dalam bentuk revolusi untuk fashion, gadget dan eksistensi social network, Darius lebih memlilih pergi ke mantan mahasiswa yang dulu berfungsi sebagai garis depan yang akan berteriak untuk rakyat. Dia seorang mahasiswa dari kampus yang cukup terkenal, dia dulu ikut berjuang ditendangi oleh tentara, diberedel dengan senapan, dan disemproti dengan air comberan. Namanya Marah Sirait dia mahasiswa waktu angkatan 77/78. Sebuah gerkan Mahasiswa masif pertama di era Orde Baru,sekarang dia sudah pensiun, dia sekarang membuka gerai handphone dan pulsa yang cukup besar di daerah Tebet.

Pulsa Darius kebetulan habis waktu itu, dan handphonenya sengaja ia banting agar rusak sehingga dia punya alasan untuk berbincang lama dengan Marah. Darius tidak punya cukup uang untuk dia pergi ke tebet, sehingga dia memutuskan untuk membeli Toyota Alphard saja. Setelah membeli Alphard plus supir ( jika memiliki Alphard maka dilarang membawa sendiri, nanti dikira supir.) maka dia langsung pergi ke tebet. Gerai pulsa itu menyatu dengan garasi rumah Marah.

Darius : " Siang pak marah, hp saya rusak nih, sekalian isi pulsa deh."
Marah : " Oh iya, sini saya lihat. Mau ditinggal atau ditunggu ?"
Darius : " Tunggu aja deh pak, hp saya kan cuman satu."
Marah : " Hahah okee, tunggu bentar nih ya saya bongkar dulu. Rusaknya kenapa ini ?"
Darius : " Tadi tiba-tiba dia tertarik gravitasi pak, semua salah newton. "
Marah : " hahah. bisa saja .. sebentar ya Darius."
Darius : " Bapak emang tahu Newton siapa?"
Marah : " Aku tahu lah ! dulu aku anak fisika waktu kuliah."

Darius lalu melihat sebuah foto yang ada di wallpaper komputer Pak Marah, seorang gadis kisaran 14 tahun dengan pose melihat ke atas setengah miring mata genit. Namanya dEAA iMoOetzz.

Darius : "Itu anaknya pak?".
Marah : " hehe iyaa, si dea. Masih SMP dia di situ tuh di perempatan smpnya. Dulu Marshanda sekolah situ katanya."
Darius : "Oh iya saya tahu."
Marah : " Kasian dia dari kemarin kaya orang bingung kalo harus sekolah."
Darius : " oh kenapa pak?"
Marah : " temen-temennya bilang dia alay."
Darius : " Alay ? Wah, kasihin ( mksdnya kasihan ), sepengetahuan saya alay itu punya banyak tafsir pak."
Marah : " iya saya sudah tahu itu. saya pernah baca tentang alay di surat kabar jakarta berbahasa inggris. Mereka pernah membuat artikel tentang itu. Spesifikasinya dijelaskan, cukup komperhensif."
Darius : " Oh iya? nanti saya baca deh." ( inilah janji orang indonesia ketika mereka diminta membaca sesuatu .)
Marah : " Mungkin di pelajar PPkn atau PMP jaman kita dulu Darius , harus dijelaskan tidak boleh menyebut orang dengan istilah diskriminasi tertentu."
Darius : " Ah, pelajaran itu kan cuma buat nilai aja. Kenyataannya kalo saya lihat orang jatuh di jalan akan saya tertawakan , nanti juga bangun sendiri orangnya."
Marah : " Hahah, tampaknya kau sudah lama tinggal di Jakarta."

Pak Marah mulai membuka handphone darius yang rusak, dia juga membakar rokok kreteknya . Dihisapnya dalam.

Marah: " Kasian anak jaman sekarang itu Darius, ini semua gara - gara presidennya membiarkan kita masuk ke globalisaasi. Kapitalisme sudah mulai mendarah daging."
Darius : " Ko jadi globalisasi pak ?"

Marah : " Lah iya globalisasi membuat yang miskin jadi super miskin, yang kaya tambah lah dia luar biasa kaya sampai nanti kiamat. Coba kamu sekarang teliti kenapa seorang anak dikatakan alay. Semuanya itu berkaitan . Nih, misalnya anak saya suka dengan ST12 atau the Bagindas , musiknya melayu, maka jadi alay. Nah yang non alay itu haram hukumnya suka sama ST 12. Mereka maunya denger K.O.C, Sigur Ros, Explosion In The Sky, Telefon tel Avif, Belle and Sebastian, atau memang band - band yang secara musik mereka mungkin membuat lagu itu karena memang punya dananya. Yang alay biasanya mempunyai kelas ekonomi yang tidak bisa browsing internet setiap hari, mereka mungkin hanya membuka internet untuk Friendster, Facebook, YM saja.Jadi ya akses informasi terbatas, lalu karena itu seta merta mereka jadi sebuah kaum yang direndahkan itu. Kaum yang kaya semacam membuat benteng pembatas seperti benteng tinggi untuk getto . Pemisah Yahudi dan non yahudi."



Darius : "hmm.. boleh juga.. bapak kok tahu pak?"
Marah : " hahaha.. saya kan kuliah musik dulu.Minum dulu Darius, itu ada teh botol. "
Darius : " oke pak."
Marah dan darius minum dulu mengurangi api yang bergejolak di dada.

Marah : " Nah sekarang misalnya dilihat dari segi fashion, alay mengenakan jeans yang wash nya kemana -mana misalnya, atau kaosnya imitasi mereka beli di pasar misalnya. Nah si non alay menggunakan jeans yang harganya 3,5jt, kaos band original seharga 500rb satu potongnya, belum lg sepatu biasanyajuga jutaan. Nah sekarang si anak alay ini tentu sakit hatinya dan ingin bergaya seperti mereka yang non alay. Tapi mereka punya kah kekuatan untuk membeli jeans seharga 3-5jt itu? . Nah sekarang kembali, karena keterbatasan mereka dan tuntutan dunia kasta bahwa untuk menjadi non alay adalah dengan memakai kostum dengan merk - merk yang sudah di setting oleh negara barat. Fashion adalah salah satu politik besar yang membangun pola pikir konsumtif. Jika main set para manusianya sudah dikendalikan maka mereka akan semakin menjadi gurita untuk target pasar dunia ke tiga."



" Bangsa ini kan sudah lama kehilangan identitasnya, dan padahal manusia itu selalu membutuhkan alat representasi bagi dirinya. Nah, alat- alat pembentukan identitas itu sudah hilang sejak lama. Sejak Orde baru kita tidak pernah diberi tahu apa identitas kita sebenarnya. Hal yang melekat di kepala saya sebagai salah satuanak yang besar di zaman orde baru adalah kita adalah masyarakat negara berkembang. Karena pada dasarnya kita tidak akan diberi kesempatan untuk maju. Jadi setiap kebijakan yang dibuat hanya berdasarkan sebuah stigma bahwa kita hanya negara berkembang. Negara kita tidak pernah melakukan sebuah inovasi untuk menjadi negara maju. Semua program negara juga tentu hanya untuk mengembangkan negara dan manusia, hasilnya kita berkembang dari segi kemiskinan dan jumlah penduduk saja.Malah akhir - akhir ini kita menjadi perwakilan negara miskin."

Darius : " waduh, bapak ko tahu itu pak?"
Marah : " hahah, saya kan dulu sekolah hubungan internasional.Tapi saya nyambi kursus di design fashion politikus."

Darius masih mengangguk dia sudah tidak perduli pak marah dulu sekolah dimana.

Marah : "Sejatinya ini semua hanya sebuah permainan dalam rangka pembentukan pasar. Sejak dahulu barat memaksa kita untuk hidup dalam pop culture. Sekarang saya perhatikan mahasiswa banyak yang tiba - tiba berbakat menjadi seniman, entah itu fotografi, fashion, musik tapi dalam rangkaian budaya pop. Tapi mereka cuma melakukan itu karena tuntutan eksistensi sosial menurut saya. Seniman sejati itu adalah manusia yang sangatp peka dengan kegelisahan lingkungannya. Ketika dia meletakkan seni hanya pada titik pengekspresian diri maka seni itu hanya menjadi sebuah barang semu. Dinikmati karena nikmat saja atau biasanya karena tidak enak sama pembuatnya maka dibilang bagus. Jika kesenian sudah tidak mempunyai fungsi dalam meneriakkan kegelisahan masyarakat maka seni pun sudah kehilangan makna dan powernya.Yang saya tahu teknik seni mudah dipelajari, namun "seni" dan seniman itu sendiri one in the million Darius. Banyak aktor sekarang, tapi mengapa Slamet Rahardjo belum ada penggantinya ?. Banyak penyanyi dan pencipta lagu, tapi mengapa Iwan Fals dan Harri Roesli belum ada penerusnya? . Banyak penulis sekarang, tapi mengapa Rendra tidak tergantikan ?.Banyak pelukis sekarang, tapi mengapa Raden Saleh tidak terkalahkan?. Seniman itu pilihan Tuhan."

Darius :" Wah pengetahuan bapak luas ya!"
Marah : " Hahah iya donk saya kan dosen seni rupa dulu."
Darius : " Jadi anak bapak bagaimana pak?"
Marah : " ah , tak tahulah aku. Mungkin aku pindahkan saja sekolahnya nanti di luar negeri. Orang indonesia kan asal lihat sudah bule biar kata dandannya , musiknya, dan tata ketiknya sama dengan spesifikasi alay versi mereka juga tidak akan menjadi alay."
Darius:" wah sekarang kita kembali ke sistem kasta ala kolonialisme ya?"
Marah : "hahah.. kau baru menyadarinya ya?."
Darius : " oh iya pak yang saya baru sadar juga, bapak kau bisa benerin handphone juga ?"
Marah : " Hahahah.. saya kan dulu mahasiswa elektro."

Jumat, 11 Juni 2010

Darius Usman, Sindikat Rahasia Penyebar Skandal

aku punya teman ah ah ah, teman seperjuangan, ah ah ah , namanya darius usman. Alkisah darius sedang berada di menteng rumah marhanda sepupu jauh dari marshanda sang bidadari. Dia sedang menonton streaming video bersama marhanda. Namun ada beberapa perubahan pada diri darius, rambutnya ia cat kuning emas, layaknya singa masai padang pasir yang lapar. Untuk masuk ke rumah ke rumah marhanda wajib hukumnya untuk berwudhu dan mengecat rambut emas agar terlihat seperti foxy lady. Darius bingung mengapa harus berwudhu ? Padahal dia dulu pernah menjadi seorang santo walaupun hanya sebentar ( baca Darius Usman 3G ). Sudah tentulah ia pernah suci, jadi tak perlu sebenarnya bersuci. Tapi tak apa demi nonton video bersama Marhanda apapun akan dia lakukan. Marhanda terkenal sebagai orang yang tidak terkenal, dia juga terkenal diantara orang - orang yang terkenal karena dia bisa membuat orang tidak terkenal menjadi terkenal walaupun dia tidak akan terkenal. Darius berusaha ingin mencuri ilmu dari Marhanda. Marhanda memiliki sebuah badan usaha , berbadan hukum Persero , namun tidak terdaftar di departemen perdagangan. Perusahaan Marhanda bertugas membuat isu - isu miring dan gosip pertengakaran oleh karena itu perusahaan ini bersifat rahasia. Perusahaan itu bernama bPOP !. bPOP! adalah singakatan dari badan Pengatur Opini Publik. Skandal sex, skandal perkelahian, skandal perselingkuhan , skandal pencurian dan korpusi dan semua isu -isu abu abu adalah keahlian Marhanda.

Darius mulai bertanya kepada Marhanda, apa yang ia kerjakan sekarang. Marhanda sambil menonton streaming video thriller film hantu binal dan bejat tak beradab miskin pula, menjawab ia sedang mengerjakan sebuah gosip video skandal sex . Marhanda ternyata adalah penyebar video sex tersebut yang akhir -akhir ini mengguncang semua tv di atas lantai ibu pertiwi. Lalu Darius bertanya kepada Marhanda, siapa yang membayar dia untuk menyevar aib orang itu ?. Marhanda menjawab, ada orang dari pemerintahan sebuah negara yang membayar dia untuk menyebar skandal - skandal di tanah air itu. Marhanda menjelaskan dalam politik citra tidak ada itu namanya sebuah penyelesaian dalam sebuah masalah. Yang ada hanya pengalihan permasalahan agar masalah lama atau skandal lama akan hilang tertiup angin muson barat. Marhanda lalu memberi contoh hasil karya nya kepada Darius.

Marhanda : " Wahai Darius , tidakkah kau menyadari bahwasannya aku hanya berputar pada lingkaran yang tidak pernah usai ?"
Darius : " Apakah itu gerangan wahai Marhanda ?"
Marhanda : " akan aku beri contoh setiap skandal yang aku ciptakan adalah hal yang sudah pernah terjadi terdahulu dan sejak jaman pendahulumu."
Darius : " Lantas bagaimana kau menciptakan sebuah opini dari publik itu ? "
Marhanda : " aku dahulu adalah mahasiswa film Institut Kesenian Jiwa. Dengan mayor penulis skenario perang. Aku sangat diberi pelajaran untuk menciptakan sebuah kondisi dimana seseorang menjadi antagonis ataupun protagonis. Alat - alat pembentuk opini publik sudah di rancang sedari dulu. Manusia adalah homo fabula, makhluk yang selalu membutuhkan cerita dalam hidupnya. Semua tujuan hidup kita adalah untuk membangun cerita bagi kita sendiri dan warisan berharga untuk kelak ditiru atau sekedar disombongkan tanpa tujuan oleh anak cucu kita. Jika kau seorang yang menganut Agama - agama langit , maka agama itu adalah dipenuhi dengan kisah, kitab suci mu itu buku cerita kalau bisa aku bilang. Saat ini Israel sedang sibuk - sibuknya menyerang palestina , itu karena kisah tanah yang dijanjikan. Bayangkan Darius sebuah cerita bisa membuat bumi berperang seluruhnya."

Darius sesaat mencatat perkataan dari Marhanda, dia akan menjadikan itu sebuah notes penting untuk bisnisnya. Lalu Marhanda meminum air putih segelas saja. Dia lalu melanjutkan omongannya.Pembicaraan ini sangat berbeda ketika darius berbicara dengan Pak Waluyo ( baca Darius Usman Samudra kehidupan. ) . Mungkin inilah perbedaan orang yang sekolah tinggi dan tidak, ngomongnya muter - muter, tidak seperti Pak Waluyo yang to the point.Darius hanya menanyakan bagaimana caranya, tapi Marhanda berbicara sampai Israel.

Marhanda : " Di negara ini sendiri sistem cerita ditanamkan ke seluruh penjuru bumi dan langit. Setiap hari orang lihat sinetron, dalam sinetron pada dasarnya tidak ada point penting yang ingin disampaikan, inti utamanya adalah pembentukan pada pikiran manusia untuk membelah karakter manusia menjadi sangat baik dan tersiksa dan sangat jahat dan menyiksa. Dan ada beberapa teman saya tidak mau nonton sinetron mereka lebih memilih untuk menonton siaran berita. Di dalam siaran berita, misalnya dalam skandal Pembongkaran Markus atau Makelar Susu, Susno 2G ( baca susno duaji ) adalah tokoh protagonis yang sangat baik dan tersiksa, dan Mabes Polrey adalah Antagonis yang sangat jahat dan menyiksa. Pada hakiki sebenarnya tidak ada bedanya dengan sinetron atau film - film negara ini pada umunya."

Darius : " Lantas tolong dijawab pertanyaan saya tadi."
Marhanda : " Sebentar Darius, tidak selamanya pertanyaan itu harus dijawab secara gamblang dan telanjang. Kau harus memaknai intisari dari pembicaraanku ini."
Darius : " Kalau kau cerita sambil telanjang, aku pasti tidak berkeberatan."
Marhanda : " Nanti saja aku telanjang, aku masih antre di urutan 28 dari 30 skandal video sex itu. "
Darius : " hmm baiklah , silahkan kau lanjutkan."

Marhanda : "Nah untuk mengarahkan opini publik maka dibuatlah dalam setiap kasus menjadi protagonis dan antagonis, kami biasa menyebut si protagoni dengan intial Nikita Willy the Chocolatos, dan si Antagonis dengan intial Agus Melas.Maka dengan stigma si baik melawan si jahat masyarakat akan cepat mengidentifikasikan siapa yang harus mereka bela. Dalam hal ini kepentingan lebih tinggi yaitu elite politik yang akan mendapatkan kesempatan terbaik untuk meraup keuntungan sebagai super hero penyelamat protagonis.Walupun bentuknya hanya sekedar pidato tanpa harus terbang dari goa persembunyian.Inti semua skandal adalah kepentingan politik dan future income bagi para pelaku oligarki dan tirani."
Darius : "hmm. aku mulai mengerti, aku tiada lagi sebodoh walrus."
Marhanda : "Tidakkah kau lihat Darius? Media merupakan alat propaganda terbaik sejak dahulu, dibalik sebuah hiburan atau pemberitaan pastilah teradpat sebuah ideologi. Baik itu ekonomi maupun politik. Nah Setiap ciptaan pasti memiliki kepentingan peciptanya, kurasa kau telah mengerti itu.Dari sejak raja Erlangga mementaskan wayang kulit, lalu beralih ke hitler, lalu film - film perang amerika yang mem-brain wash anak mudanya agar suka dengan perang hingga kini di Indonesia yang sedang di cuci otak paksa dengan kehadiran orang yang katanya satria piningit pembebas bangsa itu. "

Darius : " Siapakah itu Marhanda?"
Marhanda : " Ah, kau sedang berusaha memancing di air keruh."
Darius : " Baiklah, aku tidak akan lagi memancing kalau kau tidak suka."
Marhanda : " Jadi harus kulanjutkan penjelasan ku? "
Darius : " hmm, jika kau berkenannya."
Marhanda :" kelemahan bangsa ini adalah tidak pernah diajari untuk menjadi seorang ahli. Anak bangsa ini selalu diajari untuk bisa semuanya. akanya tidak tercipta ahli ahli. Yang ada malah menjadi multi usahawan atau kerja serabutan. Hal itu berdampak pada kemampuan untuk fokus pada suatu permasalahan. Dan ini aku manfaatkan sebaik - baiknya."
Darius : " Maksudmu?"

Marhanda : " kurang mampunya orang - orang untuk fokus pada suatu masalah memudahkan aku untuk mengalihkan sebuah masalah kepada masalah lain. Aku akan beri contoh, kita mulai di kerusuhan di bulan Mei.Itu ada isu paling panas pada waktu itu.Lalu akan kualihkan kepada isu refrendum, isu mei akan sedikit meredup, lalu akan kualihkan kepada percepatan pemilu, maka refrendum akan meredup, lalu aku alihkan kepada perkelahian antara dewan dengan presidennya, uforia pahlawan baru, karena yang tertindas lah yang pantas menang, dan aku akan loncat ke tahun - tahun sekarang, berawal dari kasus pelemahan Kesatria anti korpusi, lalu aku alihkan dengan perampokan bank oleh birokrat, pelemahan ini hanya akan menjadi isu nomer 2 , atensi penonton menurun, sedang sibuk dengan sinetron perampokan bank, kita alihkan dengan isu video sex yang aku ada di urutan ke 28 itu. Tidakkah kau lihat darius? semudah itu, hanya tinggal casting pemain, siapkan skenario ( skenario harus merupakan tragedi), launching isu di saat cerita sebelumnya sudah berjalan 3/4 jalan. Dan kuingatkan sekali lagi, tak perlu membuat ending pada tiap - tiap cerita. Karena skandal yang kubuat memang tidak didesain untuk selesai.Semua itu untuk Tujuan politik dan future incom.
Aku sudah selesai Darius."

Darius : " baiklah aku tidak sempat mencatat semua omonganmu. Bagaimana jika kita ulang saja pembicaraan ini ?"
Marhanda: " mungkin jika kau tidak sempat mencatatnya kau bisa mengakses semua pembicaraan kita di internet."
Darius : " apa alamatnya ?"
Marhanda : " http://radenanomprakoso.blogspot.com , aku tahu dia mampu mencatat semua omonganku.Anom orangnya cekatan lagi bijak. Sekarang bisakah kau pulang ? aku harus bersiap - siap memblok semua link video ke 28 itu."
Darius : " baiklah aku pulang sekarang, tapi dimana rumahku?"

Marhanda tidak menjawab, Darius tetap keluar dari rumah itu, dia berjalan untuk mencari pencerahan berikutnya.

Jumat, 04 Juni 2010

Darius Usman, Samudera kehidupan

aku punya teman, ah ah ah teman seperjuangan, ah ah ah namnya darius usman. Alkisah darius sedang mengarungi samudera kehidupan, sebuah samudera yang baru ditemukan di dekat Laut Baltik. Darius naik sebuah kapal nelayan bernama sri dewi. Ditumpangi oleh beberapa nelayan bersuku bangsa Bugis, asal Makasar, menetap di daerah Priok. Perahu itu berjalan lambat karena hanya bertenaga motor diesel kecil dan kebetulan Pemerintah asal negara darius mempunyai hobi menaik-nurunkan harga sesuka hati, sehingga kecepatan kapal dan kecepatan berpikir nelayan juga naik turun tergantung harga solar.



Darius dan para nelayan berjalan naik turun mengikuti gelombang air layakanya bahtera milik peterpan didera gosip perceraian dan skandal video sex. Mereka berjalan tanpa kompas, mereka lebih memilih mengikuti Media Indonesia sebagai alat navigasi, dan akhirnya mereka melihat sebuah daratan di ujung mata. Mereka memutuskan untuk menurunkan sekarung pasir berat dan batu yang diikat pada perahu nelayan, karena jangkarnya sudah dijual pemilik perahu untuk dibelikan smartphone agar anaknya bisa punya teman.

Mereka akhirnya menginjak daratan, menancapkan bendera Slank dan OI sebagai tanda orang dari jakarta sudah pernah kemari. Di pulau itu semua pohon sudah basah semua, angin malam sangat dingin dan menusuk, mereka membutuhkan kayu untuk dibuat api unggun, atau apa saja yang penting bisa dibakar. Mereka akhirnya mengumpulkan beberapa ranting pohon kecil dan daun yang masih bisa dibakar, menyirami dengan sedikit solar dan membakarnya dengan cara manusia purba. Namun api masih terlalu kecil, akhirnya atas usul darius yang bijaksana mereka mengundi siapakah salah satu dari mereka yang akan dibakar agar api jadi besar nantinya.Ini bukanlah sebuah cara sadis namun sebuah kebijakan demi kepentingan bersama, Darius sangat mengidolakan kata - kata itu. Kata-kata para dewan .



Akhirnya pak Odang memenangkan undian itu dan dialah yang mendapat kehormatan untuk dimasukan ke dalam bara api unggun. Setelah Api menyala besar mereka mulai berkumpul dan bercerita tentang apa saja untuk mengakrabkan suasana, karena kebetulan mereka semua tidak saling mengenal. Darius membuka omongan dengan memperkenalkan diri ,

Darius : " Hallo saudara nama saya Darius Usman, saya berasal dari Slovenia, lahir di Badui dalam, namun besar di Garut, karena ibu saya mengharapkan saya bisa menjadi orang sebaik Jesus, maka ia meninggalkan saya di kandang domba, dan di Garut dombanya bagus - bagus."
Waluyo : " Halo nama saya Waluyo, saya lembu peteng dari seorang Raja Jawa dahulu kala, gosipnya saya adalah anak dari selir ke 666, makanya sekarang saya bertanduk."
Darius : " Wah jangan - jangan anda adalah salah satu domba yang ada bersama saya dulu ? "
Waluyo : " Hmm saya kurang mengingatnya..dulu kan saya masih jadi domba "

Semua nelayan lebih memilih tidur dari pada mengikuti pembicaraan Darius dan Waluyo. Lalu Waluyo-yang sudah saya beri tahu sebelumnya bahwa Darius mengalami disorientasi pola pikir-memulai cerita kehidupannya. Sebelum Waluyo menjadi orang Bugis, asal Makasar, dan tinggal di Priok menjadi nelayan kerang hijau , adalah seorang Jawa pedagang putu di sidoarjo.Namun semenjak PT Lapindo Brantas lupa menutup keran maka banjir lah itu lumpur keluar semua. Saat kejadian itu gerobak Waluyo sudah tidak bisa dipakai, rumah waluyo juga hilang entah dibawa siapa karena ditanya ke yang punya hajat Lumpur Panas kata mereka ini bencana nasional,oh berarti bencana datangnya dari Tuhan, Gempa dari Tuhan, Banjir dari Tuhan, Salah ngebor juga bukan salah Inul Daratista, tapi ya namanya Bencana, sekarang kita sudah bisa janjian sama Tuhan masalah bencana.Memang makin hari manusia makin canggih.Darius lantas berpikir kapan-kapan dia mau bakar rumahnya sendiri lalu bilang itu bencana dan nanti dapat penggantian dari pemerintah. Wah jenius kau Darius.

Waluyo sudah lelah menunggu ganti rugi atas rumahnya yang hilang, karena ternyata dia tidak tercatat sebagi penerima ganti rugi. Karena Lumpur Lapindo itu bencana alam, jadi ya mungkin lebih bijak minta ganti rugi ke Tuhan. Waluyo pernah ikut berdemo di depan istana namun tidak ada yang mendengarkan, " Orang Jakarta cuek - cuek mas darius, ada respon kalo spionnya disenggol doank, kenapa ya pak presiden ngga dipindahin dari Jakarta aja, biar ga ikut cuek. " kata Waluyo.Waluyo lalu memutuskan tidak ikut pulang lagi ke Sidorajo karena dia suka makan kerang hijau yang diberi pewarna cat sablon.Darius tampak sudah lelah , dan menguap - nguap seperti anda, dia lalu tertidur tak sadarkan diri.

Pagi hari mereka semua mempersiapkan kapal untuk pulang kembali ke priok, karena di daerah baltik ternyata tidak ada kerang hijau. Pak Waluyo masih tertidur lelap. Mereka tidak tega membagunkan pak Waluyo maka mereka jalan pulang duluan ke Priok dan membiarkan Pak Waluyo tidur dengan mayat Pak Odang yang dibakar demi kepentingan kolektif.

Selama perjalanan Darius berpikir bahwa memang kehidupan adalah sebuah bahtera dia atas samudra (mengutip dari insert investigasi), sebuah bahtera yang akan naik turun seperti kehidupan pak Waluyo.
Selamat Tinggal Pak Waluyo senang berbicara dengan anda.

Kamis, 03 Juni 2010

Darius Usman, Citra Natural.

Aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, namanya Darius Usman . Alkisah Darius sedang berburu besi tua di gurun gobi. Dia memakai metal detector buatan Cina. Darius sudah berkeliling gurun selama 72 jam tanpa berhenti, dan ia ditemani oleh seorang anjing pacinko ( saingannya Hachiko ). Metal detector tak kunjung menemukan besi tua, besi muda pun tidak, karena tentu besi muda adalah lambang kedinamisan. Pacinko sudah sangat kehausan, namun darius bersumpah seperti Gajah Mada, ia tidak akan meminum air hingga menemukan besi tua untuk ia persembahkan kepada Mao Tse Tung.



Namun tampaknya itu adalah strategi busuk dari Darius, ia akan menunggu Pacinko benar-benar kelaparan lalu lantas memakannya. Di hari ke 4 Pacinko akhirnya menghebuskan nafas terakhirnya sambil berteriak, "Long Live Sacred Germany!!!!". Darius yang sudah lapar lalu meakan habis Pacinko yg malang. Pacinko malang, Darius dari Pacitan.

Darius lalu kenyang dan segera pergi dari gurun gobi yang tidak ada besi tuanya. Dia segera menemui Mao Tse-Tung.

Darius : " Yang mulia, saya tidak dapat menemukan besi tua di gurun "
Mao : " Ahh, saya juga ."
Darius : " Tapi saya bisa menemukan cara untuk menjadi kaya, terkenal , terkenal karena kaya dan kayanya saya terkenal."
Mao :" apa itu darius ?"
darius : " Saya akan menjadi seorang konsultan politik "
Mao : " Kau berani menjadi konsultan politik ku ?!!"
Darius : " Tidak yang maolia( penggabungan Mao dan mulia ), saya akan pergi ke Indonesia, disana sedang ramai orang jadi konsultan, konsultan apa saja, ada trio Andi Malaranggeng membuka Fox Indonesia, ada ki joko bodo konsultan ilmu klenik, ada meike rose ahli perjodohan, dan macam-macam lagi. "
Mao : " wah, pasti sebuah oportunity bisnis yg besar "
Darius : " Dibandingkan dengan MLM pastinya pak mao ( makin akrab ), feng shui nya juga bagus. "

Lalu darius segera berangkat dengan menggunakan sepeda fixie ke jakarta karena kabarnya disana sedang tren sekali. Darius bertujuan agar dia senantiasa dapat merangsek masuk tanpa paksaan ke dalam pergaulan warga indonesia. 4 tahun kemudian darius sampai di jakarta. Oh ternyata fixed gear sudah tidak populer lagi. Hari ini yang populer di taman menteng adalah kursi roda namun tetap fixed gear. Walaupun sejak zaman dulu kursi roda sudah fixed gear namun tetap menjadi populer.

Akhirnya darius menjual sepedanya kepada seorang madura, dengan harga Rp. 150.000. Dengan modal tersebut maka darius akan membuka sebuah kantor konsultan politik. Dia bergegas mencari pakaian rapih di poncol, sebuah setelan mods demi menunjang citra terkini. Ternyata anak-anak berfashion mods sudah beralih menjadi mads. Di indonesia mads berarti orang gila jamak. Maka darius, segera bergaya rambo hippie phsycadelic disco doom.



Dia punya gaya militer, polisi untuk mempertegas kewibawaannya, dan sexy sebagai daya jualnya.











Lalu darius mengunjungi seorang kawan lama yang sesuai kabar burung seroja akan mencalonkan diri menjadi seorang bupati kabupaten rote. Nah, untuk melaksanakan tujuannya maka Darius harus berdiri di bawah sebuah perusahaan, tapi Darius takut mati, tentu akan berat sekali berdiri di bawah sebuah perusahaan, nanti dia malah akan tertimpa gedung. Jadi darius memutuskan untuk membuat kantor fiktif saja. Untuk menyaingi Fox Indonesia maka ia mendirikan Mouse Indonesia, "ya sama-sama binatang tak apalah " , kata Darius.

Darius berstrategi untuk memnangkan sebuah pemilukada maka yang diutamakan adalah sebuah citra yang superb dengan pengucapan ala Mario Teguh. Maka dia memberikan sebuah anjuran bahwa fashion yg diusung haruslah baik. Pulau rote adalah alam yg indah maka harus diiringi dengan harmoni dengan alam. Maka ia menyuruh rekannya untuk bercitra seperti alam, natural.

Calon Bupati itu di pakaikan sebuah pakaian dari alam, daun, jerami, rumput, alang - alang. Walau terasa gatal namun demi tercapainya tujuan politis tak apalah. Tak ada bahagia jika tak ada duka, sedikit pepatah dari Darius. Lalu berhubung rusuh pasca pemilukada juga sedang tren maka darius mengikutinya. Dia membuat sebuah batalyon khusus petarung pasca pemilu.

Akhirnya kampanye dimulai, Darius menggunakan dangdut koplo sebagai penarik massa,yaitu kembang seroja Group dengan pimpinan Gojali Na`ub. Darius menargetkan pemilihnya adalah para pemabuk dari desa seberang. Penonton tampak antusias dan mulai melempar sawer ke panggung, dan saat calon bupati keluar melambaikan tangn sambil sedikit berjoget exotis dengan para penyanyi ada penonton yg melempar rokok ke arah panggung. Baju alami milik pak calon bupati terbakar se bakar bakarnya. Massa panik, darius juga. Namun Darius orang yang profesional, dia tidak menolong pak calon bupati, karena dia bukan pemadam kebakaran. Dia tidak akan mengambil jatah rejeki pemadam kebakaran.

Suasana sangat kacau, penonton mulai berlarian tak karuan. Batalyon pasca pemilu melihat sebuah perkelahian, dan reflek petarung mereka keluar. Adrenalin memuncak. Mereka memukuli massa yang ketakutan, walaupun mereka tidak bersalah, tapi mereka juga profesional. Asal keadaan tidak terkendali mereka akan meukuli orang. Penyanyi dangdut makin bersemangat bernyanyi melihat api berkobar dan perkelahian . Mereka mendendangkan beberapa lagu diantaranya, pengemis cinta milik joni iskandar, dan sudah barang tentu untuk menaikkan tensi perkelahian dimulailah melody THE FINAL COUNTDOWN.


Akhirnya pendukung pak calon bupati tewas semua dipukuli oleh batalyon pasca pemilu. Bupati pun mati hangus dalam pakaian kebesarannya, penyanyi dangdut terus bernyanyi dengan semangat dan panggung yg terbakar. Darius pun memutuskan tidak jadi meneruskan usahnya sebagai konsultan politik.

Rabu, 26 Mei 2010

cover




ini adalah cover album dari saya, sebuah foto yang saya ambil di suatu hari di cilincing jakarta sana, dekat tanjung priok yang termahsyur itu. Siapa mereka ? anak - anak nelayan yang hidup berdiri di atas sampah dan tanah yang terbuat dari oli bekas. Unik waktu itu saya datang kesana, jika menginjak tanah , nanti kita naik lagi, wah pokoknya tidak terbayangkan sensasinya. Baru kali ini saya merasakan perlawanan dari tanah air.
Ada uang 2 ribu di keningnya. Si Anak sangat senang dengan uang. Tapi uang tidak begitu suka dengan si Anak. Asal uang selalu ada di kening kita berdiri di atas sampah pun tak apa.

Senin, 24 Mei 2010

Darius Usman, Bertemu Tuhan

aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, namanya darius usmaan, ah ah ah, alkisah darius sedang mengalami kegagalan panen. Kebun tebunya di megamendung diserang gajah dan hama wereng. Dia kalang kabut karena tidak punya penghasilan lain selain dari yang telah saya sebutkan sebelum tulisan ini secara singkat.

Darius sangat bingung, karena ia menjadi Darius and the backbone bagi 100 kepala keluarga di desanya. Ketika Darius kaya, penduduk miskin, bagaimana jika Darius miskin? apa yang terjadi dengan penduduk? Bisa saja menjadi kaya. Ironi.

Semalaman darius merenung, ia berusaha memutar otak, namun ternyata otaknya tidak kembali ke tempat semula, darius lalu panik, berteriak minta tolong ke seluruh penjuru desa. Akhirnya beberapa penduduk desa yang masih bercengkrama untuk musyawarah mufakat di balai desa berlarian ke rumah darius. Mereka dengan sigap membawa darius ke rumah sakit menggunakan kereta tebu.

Malam berlalu , kereta tebu tak kunjung sampai ke sebuah rumah sakit, karena memang kereta tebu tidak membuat jalur rel ke rumah sakit. Akhirnya Darius baru sampai di sebuah rumah sakitn kristen 3 hari kemudian. Dia didatangi oleh seorang dokter akhli saraf. Dokter itu mengatakan bahwa umur darius tidak lama lagi. Darius ingat pesan Tuhannya, kalau umur di tangan Tuhan. Darius jd bingung bukan main, mengapa sekarang datang seorang dokter bernama Prof.dr.Dangdanggula bisa tahu kapan ia akan mati. Lalu akibat memutar otak lagi akhirnya darius terpaksa harus dioperasi.

Darius sempat koma beberapa tahun, ia akhirnya terbangun setelah mendengar seorang anak di lorong menyanyikan lagu , mau dibawa kemana hubungan kitaaaa ?. Darius tersentak mendengar nada itu seperti sering ia dengar di pagi hari diirringi suara Rafi Ahmad dalam mimpinya. Lantas setelah terbangun ia tidak tidur lagi, karena jelas ia sudah bangun.

Dia berlari menuju ruangan suster dan mencari Prof.dr.Dangdanggula. Suster itu berkata bahwa dr.Dang telah pergi.. Darius menangis sejadinya.. orang yang menolongnya telah tiada.
Dia berlutut lemas, dan tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.

Itu Prof.dr.Dangdanggula !!.

Oh ternyata dia baru dari bank, ambil uang.

Lalu darius suman memeluk erat dr. Dang, erat sekali, seperti seorang yg salah memeluk temannya di mall, lalu karena terlanjur malu maka ia memeluk lebih erat lg. Darius tersadarkan bahwa ia sedang memeluk Tuhannya. Di kitab yg ia pelajari dan yakini bahwa hanya Tuhannlah yg mengetahui rahasia hidup dan mati seseorang. Dia menangis lagi, dia terharu dapat bertemu Tuhannya. Darius lalu meminta anak buahnya membeli sebuah stetoskop. Setelah stetoskop itu didapat ia langsung naik ke atas ranjangnya dan mengganti salib dengan stetoskop.

Ketika suster melihat hal tersebut suster langsung berusaha kembali menurunkan stetoskop itu, namun darius menahannya , mereka saling mendorong secara berirama, akhirnya suster itu kalah, ia lari memanggil polisi di polsek terdekat dengan pengaduan pelecehan agama.

Buntut dari kejadian itu Darius kini disidangkan atas tuduhan penistaan agama di pengadilan negri. Darius maju tanpa pengacara, mundur juga tanpa pengacara. Darius berpikir apabila membayar pengacara harus dengan bercumbu di balik jeruji maka lebih baik ia masuk penjara. Dia tak mau namanya berubah menjadi Darius Dunn.

Ketika di ajukan pertanyaan oleh penuntut umum , Darius terus bersikukuh dengan keyakinannya. Bahkan dia justru memplokamirkan nama dari agamanya.

SAYA DARIUS USMAN adalah PENGANUT SEJATI SEKTE PENYEMBAH STETOSKOP.


Penonton sidang yang berjumlah 2 org bertepuk tangan dengan riuh. Namun hakim tidak mengetuk palu karena penonton hanya 2 org. Hakim pun sudah bertopang dagu, dia tampak bingung mengurusi kisah yang tidak jelas ini, sama seperti anda bertopang dagu ketika membaca tulisan ini.

Akhir cerita darius dihukum 1 bulan penjara santai , yang berarti dia harus santai selam 24 jam selama 1 bulan. Setelah keluar dari penjara santai, Darius berusaha menyebarkan agamanya, namun kabar terakhir yang saya dengar Agama nya tidak memiliki peminat, dikarenakan harga stetoskop sangat mahal. Darius pun lelah dan kembali ke perkebunannya dan meneruskan ilmu santai di desa.

Darius Usman, Si Diktaktor MLM

aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, namanya darius usman, ah ah ah, alkisah darius sedang berenang di laut kaspia. Awalnya dia mengajak saya tapi saya tidak sempat, karena saya harus menulis cerita ini. Dia berenang menggunakan gaya bebas tak terkira, ooohhh, bebas sekali. Suhu waktu itu -11 celcius, darius sudah merasa kedinginan badannya biru, seperti facebook. Dia pun naik ke permukaan dan segera berlari salto sambil telanjang untuk menghangatkan tubuhnya.



Tak lama dia didatangi oleh seorang tua, dia memakai jas hitam dan syal tebal. Dia memeperkenalkan diri, namanya vito corleone.Dia mengaku - ngaku seorang mafia dari sisilia. Jauh - jauh datang ke Kaspia mau apa? Dia diam, Usman juga diam, baiklah saya akan diam juga, berarti anda juga harus diam...




































































Keheningan akhirnya terpecah, darius mulai membuka pembicaraan dan membuka handuknya, Darius berbicara masalah kemaslahatan dunia, Vito hanya terdiam . DIa mulai membakar cerutu, dan memotong ocehan Darius.Vito membuka obrolan yang memotong dengan ucapan basmallah, dan berkata, apakah anda punya waktu sebentar? saya ingin menawarkan sebuah oportuniti bisnis. Vito Corleone adalah seorang pebisnis tangguh seperti sheila on 7. Dia mampu bertahan dari serangan satpol pp di new york. Namun kini dia mulai merasa sudah terlalu tua untuk berbisnis, untuk memperkuat usahanya namun mengurangi aktivitasnya maka iya membangun sebuah kerajaan multi level marketing.

Bisnis ini hanya ia jalankan di negara - negara berkembang tak kunjung maju sejak jaman dahulu, seperti tanah air darius. Karena mudah ditipu, di tunggangi , diberi, dicintai. Dan seperti prediksi Corleone , Darius segera bertarik terhadap oportuniti bisnis ini. Darius harus mencari bawahan agar uang bekerja untuknya bukan dia yang bekerja untung uang. Darius juga harus memperdagangkan sebuah produk suplemen formula multivitamin milik perusahaan Corleone dengan nama VIT-C ( inisial VITo-Corleone ).Darius sudah mendapatkan sebuah dvd manual berjualan , memepengaruhi orang , dan cd audio motivasi hidup ala Mario Tegap.Darius bergegas untuk melaksanakan amanah Don Vito. Dia berenang menuju Jakarta.

Tak terasa 3 bulan berlalu dan akhirnya Darius sampai di pelabuhan Tanjung Priok. Dia mulai menonton dvd manual dan cd motivasi. Karena dia belum sempat pulang ke rumah dia meminjam dvd kepada tukang dvd bajakan disana. Dalam dvd itu yang terpenting dalam menawarkan barang dan menjaring bawahan adalah teror dan kekuatan. Baik itu senjata maupun otot tangan. Tatto juga sangat penting untuk melambangkan bahwa Darius adalah keren.

Darius berusaha mencari pengawal agar tampak seram , dia mengajak bertarung kuli pelabuhan disana, dengan pertaruhan jika Darius menang maka mereka akan menjadi pengawal darius dengan gaji 9,5jt/bulan. Para Kuli pelabuhan tidak mau bertarung dan langsung mau untuk jadi pengawal darius. Namun darius menolak. Itu karena dia mendengar Mario Tegap berbicara, easy come easy go. AKhirnya mereka tetap bertarung. Dengan sekali senggol Darius langsung rubuh selayaknya harga diri bangsanya di depan Obama. Namun para kuli tetap memaksa untuk menjadi pengawal Darius. Akhirnya Darius memperkerjakan mereka.

Setelah itu Darius datang ke studio tatto, dia mentatto tangannya dengan wajah dewi persik dan saipul jamil sedang berpelukan, karena menurut dia 2 orang itu jauh lebih mengerikan dari pada Jendral Soeharto. Selesai membuat tatto, dia menjejerkan uangnya. Darius memandangi uangnya yang ia letakkan di lantai, ada Rp.8500,-

Darius membuka sabuk kulitnya yang terbuat dari kanvas, dia mulai mengayun dengan keras seperti cambuk ke pada uang - uangnya. Darius mengikuti kata - kata terakhir dalam dvd manual. INGATLAH JADIKAN UANG YANG BEKERJA UNTUK ANDA. BUKAN ANDA YANG BEKERJA UNTUK UANG.



Darius mencambuk uang-uangnya, sambil berteriak . KERJA ! AYO KERJA JANGAN MALAS !