About This Blog

Sekapur Sirih dari Mas Anom.


Halo saudara, Saya Raden Anom Prakoso S.Sn. Anda siapa ? Saya dulu kurang terkenal, dan untungnya sekarang juga.


Saya adalah seorang mahasiswa S1 ( Sekarang sudah sarjana ) jurusan Film di sebuah institusi di Jakarta kota bar-bar tersayang milik kita semua. Dimana aturan di kota ini adalah melanggar aturan. Dari sempitnya jarak antar manusia di Jakarta, saya sempat melahirkan sebuah tokoh untuk menambah kesemerawutan ibu kota. Saya beri nama Darius Usman.


Darius dilahirkan dari sebuah qoute dari filsuf besar Yunani.


" Satu hal yang aku tahu, aku tidak tahu apa-apa."


Darius gemar berkeliling dunia bersama saya untuk sekedar bertanya, mempertanyakan, memberi pertanyaan, bertanya-tanya dan tertanya. Tulisan dalam cerita ini sangat menyalahi kaidah penulisan karya sastra, baik dari penulisan tanda baca, ejaan, konten, etika, dan penggunaan istilah. Karena Darius dan saya tidak mau dianggap sebagai orang berintelejensi tinggi, ya walaupun pada dasarnya tidak juga. Cara membaca blog ini adalah membuka pikiran anda seluas-luasnya, jangan terlalu serius namun jangan pula tidak serius.


Salam dari orator minim pendengar !

Merdeka! ( kata siapa ? )

Senin, 06 September 2010

Darius Usman, H-Mudik

Aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, namanya darius usman, alkisah darius sedang bekerja sebagai kuli panggul di tanah abang. Dia sudah resign dari pekerjaan sebelumnya, apa pekerjaan sebelumnya? ah saya juga tidak tahu, anda tahu?.

Kebetulan hari ini adalah h-3 menuju hari raya, kalo kata orang java, "kita orang bilang itu riyoyo." Darius ingin sekali mudik, seperti orang - orang. Orang Indonesia yang gemar pulang kampung, walaupun kampungnya sudah jadi kota. Maka untuk memenuhi keinginannya -yang sudah barang tentu belum tentu merupakan kebutuhannya- Darius bekerja keras. Dia mengangkat barang semua orang yang terlihat baru belanja di pasar tanah abang. Dia lebih menggemari mengangkat barang milik saudagar berkulit keling dari Nigeria, Marocco, atau negara-negara Afrika lainnya. Karena menurut Darius dan yang bukan menurut saya, orang Afrika jauh lebih royal dalam urusan tips.

Darius melepas lelah, topi dan kaosnya di pinggir jalan. Sambil meneguk segelas ale-ale, padahal hari itu semua orang berpuasa. Tapi tidak dengan Darius, dia seorang non muslim ( baca Darius Usman, 3G. ). Saat Darius sedang asyik meneguk minuman rasa jeruk murah itu, dia disamperi oleh Sarbino. Dia juga seorang kuli angkut di Tanah Abang.

Sarbino : " Wah ngga puasa mas ?"
Darius : " baca Darius Usman 3g dong.."
Anom : " Yoi "
Sarbino : " Oh iya mas, Mas Darius mudik ? "
Darius : " Maunya mas, ini sedang ngumpulin uang."
Sarbino : " Oh iya mas, tiket bis muaaahaal mas skrg. Mas-nya pulang kemana mas?"
Darius : " Nda tau mas, saya masih pikir-pikir. Yang penting mudik saya mas."
Sabrino : " Kalo saya ke Purwodadi mas. Tau mas ?"
Darius : " Oh ada maradona ya disana ? "
Sabrino : " Nah betul mass! Tugiyo! Maradona dari Purwodadi !"



TUGIYO MARADONA DARI PURWODADI


Darius : " Sudah kekumpul uangnya mas ?"
Sarbino : " Belum mas, masih kurang banyak."
Darius : "Memang harus banget ya mas mudik ?"
Sarbino : "Wah yah harus mas, lah wong riyoyo masak ga mudik mas?"
Darius : " Terus kalo uangnya kurang gimana mas ?"
Sarbino : "Yah paling ngutang dulu mas, mana buat beli baju koko anak2 belum juga mas."
Darius : " Lah, ko ngutang mas? Memang harus banget mas ?"
Sarbino : " Wah harus mas, malu ama sodara di kampung kalo ga pake koko baru, harus bawa oleh-oleh juga mas."
Darius : " Oh kalo puasa nahan hawa nafsu, tapi kalo sudah ga puasa boleh ga nahan ya mas ?"
Sarbino : " ya ngga gitu mas."

Darius : " tapi ko saya lihat orang islam kalo sudah mau selesai bulan puasa belanjanya gila-gilaan ya? Itu bukan ga bisa nahan ya mas?"

Sarbino : " lah gimana mas , namanya kan juga riyoyo."
Darius : " iya ya, mungkin inti puasa itu ya, riyoyo."
Anom : " YOI "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar