About This Blog

Sekapur Sirih dari Mas Anom.


Halo saudara, Saya Raden Anom Prakoso S.Sn. Anda siapa ? Saya dulu kurang terkenal, dan untungnya sekarang juga.


Saya adalah seorang mahasiswa S1 ( Sekarang sudah sarjana ) jurusan Film di sebuah institusi di Jakarta kota bar-bar tersayang milik kita semua. Dimana aturan di kota ini adalah melanggar aturan. Dari sempitnya jarak antar manusia di Jakarta, saya sempat melahirkan sebuah tokoh untuk menambah kesemerawutan ibu kota. Saya beri nama Darius Usman.


Darius dilahirkan dari sebuah qoute dari filsuf besar Yunani.


" Satu hal yang aku tahu, aku tidak tahu apa-apa."


Darius gemar berkeliling dunia bersama saya untuk sekedar bertanya, mempertanyakan, memberi pertanyaan, bertanya-tanya dan tertanya. Tulisan dalam cerita ini sangat menyalahi kaidah penulisan karya sastra, baik dari penulisan tanda baca, ejaan, konten, etika, dan penggunaan istilah. Karena Darius dan saya tidak mau dianggap sebagai orang berintelejensi tinggi, ya walaupun pada dasarnya tidak juga. Cara membaca blog ini adalah membuka pikiran anda seluas-luasnya, jangan terlalu serius namun jangan pula tidak serius.


Salam dari orator minim pendengar !

Merdeka! ( kata siapa ? )

Sabtu, 04 September 2010

Darius Usman, ibu ibu muka iba bawa ubi

Aku punya teman, ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah namanya darius usman. Alkisah Darius sedang tidak puasa di bulan ramadhan karena dia sedang berhalangan. Dia sedang berjalan - jalan dengan si anom, anom juga tidak puasa waktu itu. Mereka berdua duduk di dalam mobil di depan sebuah mini market waralaba tempat barometer pergaulan anak muda. Kalo tidak beli minuman rasa jeruk disana maka tidak gaul anda.

Ada yang aneh dari mini market itu, saat bukan bulan ramadhan mini market itu tidak ramai pengunjung di siang hari, tapi pada saat ramadhan justru sangat ramai. Akibat keramaian itu Darius dan si Anom tidak kebagian tempat duduk sehingga mereka duduk di mobil saja.

Seorang pria metrosexual tiba - tiba mengetuk kaca mobil, lalu Darius membuka kaca itu.

Pria M(etrosexual) : " Heh, ngapain lo ?"
Darius : " Duduk lah! ada masalah lo ?", Darius sudah mulai memanfaatkan ketidapuasaannya dengan marah - marah.
Pria M : " Lah ngapain lo duduk di mobil gue? "
Darius : " Emang ini mobil siapa ?"
Pria M : " Ini mobil gue sob !, Gila lu."
Darius : " Oh iya?, Oke kalo gitu gue keluar ."

Darius lalu keluar dari mobil itu, dia berdiri di depan mini market, lalu datang seorang ibu tua dengan muka yang kasihan, ada tatto bertulis "KASIHAN" di dahinya. Dia membawa sebungkus ubi belum masak.

Ibu-ibu
: " adenn, dibeli ubinya den, buat makan den."

Darius melihat iba ibu-ibu yang bawa ubi. Darius sempat bertanya pada dirinya sendiri,
( Dia berbicara dalam hati seperti nikita willy yang sering bicara sendiri dalam hati di sinema elektronik pembangun mental bangsa )

"kenapa ibu ini butuh uang untuk makan padahal dia adalah ibu ibu muka iba bawa ubi, kan dia bisa makan ubi. Oh, mungkin dia bosan makan ubi, ingin makan McD. Oh mungkin juga sekarang ada kamera tersembunyi, kalo aku tolong orang ini mungkin aku akan diberikan 3 juta rupiah, berarti aku harus siap-siap menangis terharu. Terima kasih Mister X"

Darius lalu memberikan 20rb kepada ibu-ibu itu. Ibu itu mengangguk sambil menerima uang dan berkata " makasih adeen, makasiihh adeen..", sambil dia berlalu pergi.

Loh! Mana ubinya? Kok Pergi ? Mana kamera tersembunyi ? Mana mister x? mana kru "Tolong" atau "Uang Kaget" ? ARRRGGGGHHHHH..

Darius, mengomel sambil pergi dari mini market itu, Pengemis saja sudah korupsi...
Darius pergi, dan dia lupa meninggalkan saya di dalam mobil bersama pria metrosexual.
Tega kau Darius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar