About This Blog

Sekapur Sirih dari Mas Anom.


Halo saudara, Saya Raden Anom Prakoso S.Sn. Anda siapa ? Saya dulu kurang terkenal, dan untungnya sekarang juga.


Saya adalah seorang mahasiswa S1 ( Sekarang sudah sarjana ) jurusan Film di sebuah institusi di Jakarta kota bar-bar tersayang milik kita semua. Dimana aturan di kota ini adalah melanggar aturan. Dari sempitnya jarak antar manusia di Jakarta, saya sempat melahirkan sebuah tokoh untuk menambah kesemerawutan ibu kota. Saya beri nama Darius Usman.


Darius dilahirkan dari sebuah qoute dari filsuf besar Yunani.


" Satu hal yang aku tahu, aku tidak tahu apa-apa."


Darius gemar berkeliling dunia bersama saya untuk sekedar bertanya, mempertanyakan, memberi pertanyaan, bertanya-tanya dan tertanya. Tulisan dalam cerita ini sangat menyalahi kaidah penulisan karya sastra, baik dari penulisan tanda baca, ejaan, konten, etika, dan penggunaan istilah. Karena Darius dan saya tidak mau dianggap sebagai orang berintelejensi tinggi, ya walaupun pada dasarnya tidak juga. Cara membaca blog ini adalah membuka pikiran anda seluas-luasnya, jangan terlalu serius namun jangan pula tidak serius.


Salam dari orator minim pendengar !

Merdeka! ( kata siapa ? )

Rabu, 23 Juni 2010

Darius Usman, Rekonstruksi Jakarta.

Aku punya teman ah ah ah, teman sepermainan, ah ah ah, Namanya Darius Usman, Alkisah Darius sedang mendaftar ke KPUD untuk mendaftarkan diri menjadi Calon Gubernur Jakarta. Pada tahun 2012 masa jabatan Fauzi Bowo akan habis, namun tentu dia akan maju lagi. Darius membawa semua kelengkapan pendaftaran. Singkat cerita Darius dan saya maju untuk menjadi Cagub dan Cawagub Jakarta. Kami lalu maju dengan sepenuhnya sokongan dana dari Darius. Kami maju tanpa konsultan politik, tanpa tim sukses, tanpa dukungan partai politik, hanya kami berdua.

Darius : " Kita harus memberikan sebuah formula yang bukan janji."
Saya : " Apa saja itu ? yang paling penting itu transportasi, hanya seorang Nabi yang bisa membuat jakarta tidak macet. "
darius : " Ah tidak perlu nabi, aku yakin aku bisa."
Saya : " baiklah, kau rumuskan itu. Lalu apalagi ?"
Darius : " Kita ini sudah kelebihan beban penduduk dan beban fungsi kota."
Saya : " Bagaimana jika kita mengajukan ibu kota negara kita pindahkan ke Kalimantan?"
darius : " hmm.. bagus juga . Ibu kota negara akan lebih central, mungkin jika kita beruntung mendapatkan presiden yang bisa adil, maka dia akan lebih berimbang karena posisi pemerintah secara geografis ada di tengah."
Saya : " ia, itu akan mengurangi efek imprealisme jawa juga di struktur pemerintah."
Darius : " Tapi kita akan kehilangan potensi investasi asing ?"
Saya : " Tapi kan Jakarta tetap jadi pusat ekonomi. Setahu saya di seluruh dunia juga seperti itu, tidak ada ibu kota negara yang bersatu dengan pusat ekonomi. "
Darius : " Kependudukan ?"
Saya : " Memang harus diadakan sebuah pengurangan penduduk di Jakarta, tapi harus ada cost yang dikeluarkan, pemindahan mereka bisa disertai dengan pemindahan kantor - kantor besar ke daerah lain. "
Darius : " Apakah mereka mau ?"
Saya : " Pasti tidak mau. Tapi jika kita sudah buat kebijakan pasti mereka harus mau. Itu alasan pemerintah mengunakan istilah kebijakan, walaupun mereka tidak bijak sama sekali."
Darius : " Lalu bagaimana caranya menanggulangi urbanisasi ?"
Saya : " Kita manfaatkan saja istilah Daerah Khusus ini."
Darius : " Maksudnya , kita ajukan kepada pusat agar kita bisa menggunakan sistem perbatasan negara pada perbatasan Jakarta? "
Saya : " Ia seperti sistem keimigrasian. Jika perlu kita buat KTP khusus Seperti paspor."

Kami berdua akhirnya merampungkan beberapa peraturan yang akan kami terapkan jika kelak kami menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Piagam Rekonstruksi Jakarta.Draft #1

1. Perihal Transportasi Umum.
- Transportasi Massa dikerjakan dalam jangka waktu 1 tahun meliputi Monorail, Busway, dan kereta api listrik .
- Memperluas rute dan jangkuan transportasi massa milik pemerintah hingga menjangkau semua daerah Jakarta Raya.
- mewajibkan semua public figure untuk berjalan kaki, terhitung dari halte pemberhentian terdekat menuju tempat tujuan. Dimulai pada tahun 2013.
- Alat transportasi selain milik pemerintah dihilangkan, termasuk Metromini, Kopaja, Angkutan Kota, Ojeg/Ojex/Ojek, Bajaj, Bemo. Kompensasi pelarangan adalah memperkerjakan para supir dan pegawai transportasi yang bersangkutan di Badan Transportasi Massa milik Pemprov.Taxi diperbolehkan dengan jumlah terbatas.
- melanjutkan Bis Sekolah Gratis untuk pelajar dan mahasiswa. Memperluas rute dan jangakuan
- mobil jenazah dan ambulance gratis untuk semua warga Jakarta.

2. Perihal Kendaraan Pribadi dan kendaraan dinas pejabat.
- menghilangkan fasilitas mobil dinas pejabat.( baca butir pasal 1 butir 3 ). Juga untuk melakukan penghematan anggaran belanja dan kesehatan jasmani pejabat.
- Car Free Day pada hari Sabtu pada pukul 06.00 WIB - 13.00 WIB, Minggu 06.00 WIB - 04.00 WIB keesokan harinya. Meliputi semua kendaraan pribadi di semua wilayah Jakarta yang jalannya terbuat dari aspal.
- Setiap 1 ( satu ) rumah hanya diperkenankan memiliki maksimal 2 buah mobil dan 1 buah motor. Bagi rumah yang sudah memliki kendaraan di atas jumlah tersebut maka kendaaraan akan dibeli pemerintah dengan harga sesuai dengan perundingan.
- Izin memasarkan kendaraan baru di Jakarta adalah 5 tahun sekali.
- Plat nomor non- Jakarta hanya diizinkan berada di jakarta selama maksimal 3 hari.
- Mobil yang dibeli pemerintah selanjutnya dipasarkan ke daerah lain di Indonesia.

3. Perihal Lalu Lintas.
- Menembak mati pengendara sepeda motor yang :
* berkendara melawan arah
* berkendara di atas trotoar
* berhenti melewati garis batas dan berhenti di atas zebra cross.
- Melarang menggunakan klakson.
- Pengawalan polisi ( Fore Rider ) hanya diperkenankan untuk :
* Pengantaran Jenazah
* Ambulance
- Pengemudi yang sedang berada dalam jalur lampu hijau berhak menabrak hingga tewas pengemudi lain yang maju saat lampu merah.
- Kendaraan pribadi yang berada di dalam busway berhak ditabrak oleh bis trans jakarta hingga pengemudi tewas.
- Pejalan kaki wajib berjalan di trotoar jalan, jembatan penyebrangan, dan zebra cross
- Kendaraan berhak menabrak pejalan kaki yang menyebrang di luar zebra cross dan jembatan penyebrangan.

Darius dan saya sudah sangat lelah, kami ingin tidur. Mungkin semua rancangan ini belum sepenuhnya selesai.Tapi esok hari kami harus sudah mulai berkampanye.

Kami bangun pada pukul 09.00 WIB , kami mandi lalu berpakaian seadanya, tidak perlu jas, karena kami ini rakyat juga, ya kami harus sama seperti mereka. Menjadi Gubernur bukan berarti kami bukan rakyat. Kami berangkat berdua saja menuju sebuah lapangan kecil di daerah rusun kebon kacang. Disana tidak ada panggung, hanya spanduk dan tenda saja. Banyak sudah orang menunggu. Ketika kami datang mereka bertepuk tangan, tapi ternyata bukan karena kami , karena mereka sedang menonton doger monyet keliling yang numpang mentas di tenda kami. Karena tidak enak dengan si Monyet yang sedang asik menikmati ketenaran sesaatnya, maka kami menunggu saja duduk di atas batu yang katanya dulu tempat penjual nasi uduk yang sudah bangkrut.



Setelah monyet lelah giliran kami yang tampil, diiringi dengan tangisan bayi, tertawa anak - anak, perkelahian anak kecil berlogat betawi dengan bahasa yang dewasa seperti ngentot, kami mulai menyapa para konstituen kami. Itulah nama populer mereka, padahal kami yakin mereka tidak akan mengerti apa yang kami katakan. Konstituen sekarang banyak dipakai untuk menyebut orang yang memakai kaos bergambar muka kita, mereka rela berpanas- panasan, berteriak -teriak, untuk per orang 10rb rupiah.

Kami sekarang mulai membacakan piagam rekonstruksi jakarta itu, kami hanya memulai dengan perihal transportasi karena belum selesai kami kerjakan. Kami membacakan satu persatu pasal dan butir, para konstituen adayang sibuk berbicara, memberi makan anaknya, main catur, pamer tentang gadis yang ia temui di facebook. Setelah kami membacakan semua mereka langsung bubar tanpa ba bi bu. Kami sedikit pesimis, kami tidak menawarkan janji, yang kami tawarkan adalah rencana kegiatan yang sudah tersusun .Tapi tampaknya mereka tidak tertarik.

Lalu esok harinya kami mengunjungi kampanye saingan kami.
mereka : " Kalo bapak ibu milih saya, sekolah muraaaah!! "
Bapak-ibu : " YEEAAAAAAAAAA !!!! "
mereka : " kalo bapak ibu milih saya rumah sakit murah !! "
Bapak-ibu : " YEAAAAAAAAAAA !!!! "
mereka : " jangan lupa pilih sayaaa!! "
Bapak-ibu : " YEAAAAAAAAAAA !!!! "



singkat cerita , padahal sudah panjang ini ceritanya, hari itu adalah hari pemilihan. Kami menonton penghitungan suara di TV. Tak perlu waktu lama untuk kami tahu hasilnya. Ah, ya kami kalah, telak sekali. Kami lalu mematikan TV dan kembali ke studio di rumah saya.

Tahun - tahun berlalu, kami mencatat persis janji - janji kampanye Gubernur baru itu. Hah, tidak ada yang terealisasi.

Darius : " Mungkin mereka memang menikmati setiap detik kemacetan jakara itu.Mereka sekarang tidak protes masalah kemacetan"
Saya : " jika sebuah kesalahan sudah dilakukan berulang - ulang maka itu akan menjadi kebenaran."
Dariu : " hahaha, yaa, mungkin sekarang lampu hijau itu artinya boleh maju tapi hati - hati, lampu kuning tambah kecepatan, lampu merah boleh maju jika ada kesempatan. Entah kenapa masyarakat sulit sekali belajar dari masa lalu."
Saya : " Masyarakat kita itu punya banyak kegemaran Darius."
Darius : " apa itu ?"
Saya : " Gemar untuk menjadi bodoh dan gemar di bodoh-bodohi."
Darius : " Hahahah.. kau terlalu keras."
Saya : " hahaha.. ya sudah lah, memang sulit untuk jadi orang yang baik dan benar di negara ini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar