About This Blog

Sekapur Sirih dari Mas Anom.


Halo saudara, Saya Raden Anom Prakoso S.Sn. Anda siapa ? Saya dulu kurang terkenal, dan untungnya sekarang juga.


Saya adalah seorang mahasiswa S1 ( Sekarang sudah sarjana ) jurusan Film di sebuah institusi di Jakarta kota bar-bar tersayang milik kita semua. Dimana aturan di kota ini adalah melanggar aturan. Dari sempitnya jarak antar manusia di Jakarta, saya sempat melahirkan sebuah tokoh untuk menambah kesemerawutan ibu kota. Saya beri nama Darius Usman.


Darius dilahirkan dari sebuah qoute dari filsuf besar Yunani.


" Satu hal yang aku tahu, aku tidak tahu apa-apa."


Darius gemar berkeliling dunia bersama saya untuk sekedar bertanya, mempertanyakan, memberi pertanyaan, bertanya-tanya dan tertanya. Tulisan dalam cerita ini sangat menyalahi kaidah penulisan karya sastra, baik dari penulisan tanda baca, ejaan, konten, etika, dan penggunaan istilah. Karena Darius dan saya tidak mau dianggap sebagai orang berintelejensi tinggi, ya walaupun pada dasarnya tidak juga. Cara membaca blog ini adalah membuka pikiran anda seluas-luasnya, jangan terlalu serius namun jangan pula tidak serius.


Salam dari orator minim pendengar !

Merdeka! ( kata siapa ? )

Jumat, 11 Juni 2010

Darius Usman, Sindikat Rahasia Penyebar Skandal

aku punya teman ah ah ah, teman seperjuangan, ah ah ah , namanya darius usman. Alkisah darius sedang berada di menteng rumah marhanda sepupu jauh dari marshanda sang bidadari. Dia sedang menonton streaming video bersama marhanda. Namun ada beberapa perubahan pada diri darius, rambutnya ia cat kuning emas, layaknya singa masai padang pasir yang lapar. Untuk masuk ke rumah ke rumah marhanda wajib hukumnya untuk berwudhu dan mengecat rambut emas agar terlihat seperti foxy lady. Darius bingung mengapa harus berwudhu ? Padahal dia dulu pernah menjadi seorang santo walaupun hanya sebentar ( baca Darius Usman 3G ). Sudah tentulah ia pernah suci, jadi tak perlu sebenarnya bersuci. Tapi tak apa demi nonton video bersama Marhanda apapun akan dia lakukan. Marhanda terkenal sebagai orang yang tidak terkenal, dia juga terkenal diantara orang - orang yang terkenal karena dia bisa membuat orang tidak terkenal menjadi terkenal walaupun dia tidak akan terkenal. Darius berusaha ingin mencuri ilmu dari Marhanda. Marhanda memiliki sebuah badan usaha , berbadan hukum Persero , namun tidak terdaftar di departemen perdagangan. Perusahaan Marhanda bertugas membuat isu - isu miring dan gosip pertengakaran oleh karena itu perusahaan ini bersifat rahasia. Perusahaan itu bernama bPOP !. bPOP! adalah singakatan dari badan Pengatur Opini Publik. Skandal sex, skandal perkelahian, skandal perselingkuhan , skandal pencurian dan korpusi dan semua isu -isu abu abu adalah keahlian Marhanda.

Darius mulai bertanya kepada Marhanda, apa yang ia kerjakan sekarang. Marhanda sambil menonton streaming video thriller film hantu binal dan bejat tak beradab miskin pula, menjawab ia sedang mengerjakan sebuah gosip video skandal sex . Marhanda ternyata adalah penyebar video sex tersebut yang akhir -akhir ini mengguncang semua tv di atas lantai ibu pertiwi. Lalu Darius bertanya kepada Marhanda, siapa yang membayar dia untuk menyevar aib orang itu ?. Marhanda menjawab, ada orang dari pemerintahan sebuah negara yang membayar dia untuk menyebar skandal - skandal di tanah air itu. Marhanda menjelaskan dalam politik citra tidak ada itu namanya sebuah penyelesaian dalam sebuah masalah. Yang ada hanya pengalihan permasalahan agar masalah lama atau skandal lama akan hilang tertiup angin muson barat. Marhanda lalu memberi contoh hasil karya nya kepada Darius.

Marhanda : " Wahai Darius , tidakkah kau menyadari bahwasannya aku hanya berputar pada lingkaran yang tidak pernah usai ?"
Darius : " Apakah itu gerangan wahai Marhanda ?"
Marhanda : " akan aku beri contoh setiap skandal yang aku ciptakan adalah hal yang sudah pernah terjadi terdahulu dan sejak jaman pendahulumu."
Darius : " Lantas bagaimana kau menciptakan sebuah opini dari publik itu ? "
Marhanda : " aku dahulu adalah mahasiswa film Institut Kesenian Jiwa. Dengan mayor penulis skenario perang. Aku sangat diberi pelajaran untuk menciptakan sebuah kondisi dimana seseorang menjadi antagonis ataupun protagonis. Alat - alat pembentuk opini publik sudah di rancang sedari dulu. Manusia adalah homo fabula, makhluk yang selalu membutuhkan cerita dalam hidupnya. Semua tujuan hidup kita adalah untuk membangun cerita bagi kita sendiri dan warisan berharga untuk kelak ditiru atau sekedar disombongkan tanpa tujuan oleh anak cucu kita. Jika kau seorang yang menganut Agama - agama langit , maka agama itu adalah dipenuhi dengan kisah, kitab suci mu itu buku cerita kalau bisa aku bilang. Saat ini Israel sedang sibuk - sibuknya menyerang palestina , itu karena kisah tanah yang dijanjikan. Bayangkan Darius sebuah cerita bisa membuat bumi berperang seluruhnya."

Darius sesaat mencatat perkataan dari Marhanda, dia akan menjadikan itu sebuah notes penting untuk bisnisnya. Lalu Marhanda meminum air putih segelas saja. Dia lalu melanjutkan omongannya.Pembicaraan ini sangat berbeda ketika darius berbicara dengan Pak Waluyo ( baca Darius Usman Samudra kehidupan. ) . Mungkin inilah perbedaan orang yang sekolah tinggi dan tidak, ngomongnya muter - muter, tidak seperti Pak Waluyo yang to the point.Darius hanya menanyakan bagaimana caranya, tapi Marhanda berbicara sampai Israel.

Marhanda : " Di negara ini sendiri sistem cerita ditanamkan ke seluruh penjuru bumi dan langit. Setiap hari orang lihat sinetron, dalam sinetron pada dasarnya tidak ada point penting yang ingin disampaikan, inti utamanya adalah pembentukan pada pikiran manusia untuk membelah karakter manusia menjadi sangat baik dan tersiksa dan sangat jahat dan menyiksa. Dan ada beberapa teman saya tidak mau nonton sinetron mereka lebih memilih untuk menonton siaran berita. Di dalam siaran berita, misalnya dalam skandal Pembongkaran Markus atau Makelar Susu, Susno 2G ( baca susno duaji ) adalah tokoh protagonis yang sangat baik dan tersiksa, dan Mabes Polrey adalah Antagonis yang sangat jahat dan menyiksa. Pada hakiki sebenarnya tidak ada bedanya dengan sinetron atau film - film negara ini pada umunya."

Darius : " Lantas tolong dijawab pertanyaan saya tadi."
Marhanda : " Sebentar Darius, tidak selamanya pertanyaan itu harus dijawab secara gamblang dan telanjang. Kau harus memaknai intisari dari pembicaraanku ini."
Darius : " Kalau kau cerita sambil telanjang, aku pasti tidak berkeberatan."
Marhanda : " Nanti saja aku telanjang, aku masih antre di urutan 28 dari 30 skandal video sex itu. "
Darius : " hmm baiklah , silahkan kau lanjutkan."

Marhanda : "Nah untuk mengarahkan opini publik maka dibuatlah dalam setiap kasus menjadi protagonis dan antagonis, kami biasa menyebut si protagoni dengan intial Nikita Willy the Chocolatos, dan si Antagonis dengan intial Agus Melas.Maka dengan stigma si baik melawan si jahat masyarakat akan cepat mengidentifikasikan siapa yang harus mereka bela. Dalam hal ini kepentingan lebih tinggi yaitu elite politik yang akan mendapatkan kesempatan terbaik untuk meraup keuntungan sebagai super hero penyelamat protagonis.Walupun bentuknya hanya sekedar pidato tanpa harus terbang dari goa persembunyian.Inti semua skandal adalah kepentingan politik dan future income bagi para pelaku oligarki dan tirani."
Darius : "hmm. aku mulai mengerti, aku tiada lagi sebodoh walrus."
Marhanda : "Tidakkah kau lihat Darius? Media merupakan alat propaganda terbaik sejak dahulu, dibalik sebuah hiburan atau pemberitaan pastilah teradpat sebuah ideologi. Baik itu ekonomi maupun politik. Nah Setiap ciptaan pasti memiliki kepentingan peciptanya, kurasa kau telah mengerti itu.Dari sejak raja Erlangga mementaskan wayang kulit, lalu beralih ke hitler, lalu film - film perang amerika yang mem-brain wash anak mudanya agar suka dengan perang hingga kini di Indonesia yang sedang di cuci otak paksa dengan kehadiran orang yang katanya satria piningit pembebas bangsa itu. "

Darius : " Siapakah itu Marhanda?"
Marhanda : " Ah, kau sedang berusaha memancing di air keruh."
Darius : " Baiklah, aku tidak akan lagi memancing kalau kau tidak suka."
Marhanda : " Jadi harus kulanjutkan penjelasan ku? "
Darius : " hmm, jika kau berkenannya."
Marhanda :" kelemahan bangsa ini adalah tidak pernah diajari untuk menjadi seorang ahli. Anak bangsa ini selalu diajari untuk bisa semuanya. akanya tidak tercipta ahli ahli. Yang ada malah menjadi multi usahawan atau kerja serabutan. Hal itu berdampak pada kemampuan untuk fokus pada suatu permasalahan. Dan ini aku manfaatkan sebaik - baiknya."
Darius : " Maksudmu?"

Marhanda : " kurang mampunya orang - orang untuk fokus pada suatu masalah memudahkan aku untuk mengalihkan sebuah masalah kepada masalah lain. Aku akan beri contoh, kita mulai di kerusuhan di bulan Mei.Itu ada isu paling panas pada waktu itu.Lalu akan kualihkan kepada isu refrendum, isu mei akan sedikit meredup, lalu akan kualihkan kepada percepatan pemilu, maka refrendum akan meredup, lalu aku alihkan kepada perkelahian antara dewan dengan presidennya, uforia pahlawan baru, karena yang tertindas lah yang pantas menang, dan aku akan loncat ke tahun - tahun sekarang, berawal dari kasus pelemahan Kesatria anti korpusi, lalu aku alihkan dengan perampokan bank oleh birokrat, pelemahan ini hanya akan menjadi isu nomer 2 , atensi penonton menurun, sedang sibuk dengan sinetron perampokan bank, kita alihkan dengan isu video sex yang aku ada di urutan ke 28 itu. Tidakkah kau lihat darius? semudah itu, hanya tinggal casting pemain, siapkan skenario ( skenario harus merupakan tragedi), launching isu di saat cerita sebelumnya sudah berjalan 3/4 jalan. Dan kuingatkan sekali lagi, tak perlu membuat ending pada tiap - tiap cerita. Karena skandal yang kubuat memang tidak didesain untuk selesai.Semua itu untuk Tujuan politik dan future incom.
Aku sudah selesai Darius."

Darius : " baiklah aku tidak sempat mencatat semua omonganmu. Bagaimana jika kita ulang saja pembicaraan ini ?"
Marhanda: " mungkin jika kau tidak sempat mencatatnya kau bisa mengakses semua pembicaraan kita di internet."
Darius : " apa alamatnya ?"
Marhanda : " http://radenanomprakoso.blogspot.com , aku tahu dia mampu mencatat semua omonganku.Anom orangnya cekatan lagi bijak. Sekarang bisakah kau pulang ? aku harus bersiap - siap memblok semua link video ke 28 itu."
Darius : " baiklah aku pulang sekarang, tapi dimana rumahku?"

Marhanda tidak menjawab, Darius tetap keluar dari rumah itu, dia berjalan untuk mencari pencerahan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar